Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Pasangan LDR Harus Komunikasi Setiap Hari? 

KOMPAS.com - Bagi pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh atau long distance relationship (LDR), faktor komunikasi menjadi hal krusial. Lantas, apakah pasangan LDR harus komunikasi setiap hari?

Komunikasi bagi pasangan LDR dapat dilakukan melalui saluran telepon, chat, maupun video call. Komunikasi sangat penting untuk menjaga pasangan tetap terhubung meskipun tinggal berjauhan. 

Melansir dari Bustle, sebetulnya tidak ada aturan baku mengenai frekuensi komunikasi bagi pasangan LDR. Sebab, setiap pasangan memiliki gaya komunikasi yang berbeda. 

Namun, Pakar Hubungan yang berbasis di New York, AS, Susan Winter, merekomendasikan pasangan untuk berkomunikasi setiap hari, atau minimal dua hari sekali, terutama bagi pasangan LDR.

“Tanpa komunikasi terus-menerus, hubungan Anda akan layu,” ujar Susan, dilansir dari Elite Daily. 

  • Kiat-kiat Bertahan dalam Hubungan LDR dan Membuatnya Langgeng
  • 4 Tips Menjalani LDR agar Tidak Mudah Bosan, Beri Kado Spesial

Terapis Alisha Powell, menyatakan bahwa komunikasi sangat penting dalam membantu pasangan LDR memiliki hubungan yang sehat. Setiap pasangan LDR, lanjutnya, hendaknya menciptakan kebiasaan komunikasi yang disepakati bersama. 

“Beberapa pasangan membutuhkan komunikasi terus-menerus sepanjang hari. Sementara, pasangan lainnya cukup dengan berkabar satu kali sehari,” ujar Alisha Powell, dilansir dari Bustle. 

Tips komunikasi pasangan LDR 

Ada sejumlah tips komunikasi bagi pasangan LDR agar hubungan mereka langgeng. 

1. Sepakati komunikasi dengan pasangan 

Setiap pasangan LDR memiliki seni berkomunikasi berbeda satu sama lain. Oleh sebab itu, buatlah kesepakatan dalam hal komunikasi dengan pasangan. 

Jangan ragu untuk mengungkapkan keinginan kamu kepada pasangan mengenai cara berkomunikasi selama LDR. 

“Sampaikan kepada pasangan, jika kamu ingin lebih banyak komunikasi atau menguranginya. Jangan takut untuk kebutuhan dan harapanmu,” kata Alisha Powell, dilansir dari Bustle. 

2. Minimal komunikasi sekali, dalam sehari 

Seperti disampaikan sebelumnya, tidak ada aturan baku dalam komunikasi pasangan LDR. Namun, Pakar Hubungan dan Pendiri The Babe Report, Erica Gordon, mengatakan idealnya pasangan berkomunikasi minimal sekali dalam sehari. 

“Senang rasanya bangun pagi kemudian membaca pesan “selamat pagi”, sama halnya dengan kebahagiaan mendapat pesan manis “selamat malam” sebelum tidur,” ujarnya dilansir dari Elite Daily. 

3. Mendengarkan suara pasangan 

Cara terbaik dalam berkomunikasi agar saling terhubung adalah mendengarkan suara pasangan. Jadi, upayakan untuk telepon atau video call pasangan sehingga bisa mendengarkan suara masing-masing. 

“Saya percaya cara terbaik untuk tetap terhubung adalah dengan mendengarkan suara pasangan. Suara dapat berkomunikasi lebih dari sekedar kata-kata tertulis,” kata  Alisha Powell, dilansir dari Bustle. 

4. Melihat wajah pasangan 

Selain suara, upayakan untuk tetap melihat wajah pasangan saat LDR melalui video call. Melihat wajah pasangan melalui video call dapat menjaga rasa cinta agar tetap hidup meskipun berjauhan. 

  • Pejuang LDR, Tasya Kamila Punya Kiat Jaga Bonding Ayah dan Anaknya
  • 4 Hal yang Harus Dihindari saat Jalani LDR

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/01/14/093500320/apakah-pasangan-ldr-harus-komunikasi-setiap-hari-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com