Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Manfaat Membiarkan Rambut Beruban Menurut Stylist

KOMPAS.com - Merawat rambut dengan benar adalah pekerjaan seumur hidup. Tampaknya setiap dekade, helai rambut kita mengalami perubahan, baik itu saat pubertas, kehamilan, atau proses penuaan alami. 

Namun salah satu transisi yang paling menyebalkan barangkali adalah ketika rambut abu-abu alias uban mulai tumbuh lebih cepat, sehingga tiap dua minggu sekali kita musti ke salon untuk mewarnainya. 

Tapi pernahkah kamu berpikir untuk membiarkannya saja? Mengapa ada orang-orang yang menyarankan kita untuk tidak mewarnai dan membiarkan uban tumbuh? Ternyata ini alasannya.

7 Manfaat membiarkan rambut beruban

1. Rambut akan lebih sehat

Fakta sederhananya: Jika kamu berhenti mewarnai rambut, rambut akan menjadi lebih sehat. Bayangkan saja apa yang terjadi saat kamu mewarnai rambut.

Menurut Healthline, penggunaan pewarna akan mengangkat protein pelindung rambut sehingga bahan kimia dapat menembus helai rambut dan mengubah warnanya. Meskipun dapat menghasilkan warna yang berkilau, hal ini melemahkan rambut, sehingga dapat menyebabkan kerapuhan, kekeringan, dan penipisan secara keseluruhan.

Menurut Ghanima Abdullah, ahli kecantikan dan rambut di The Right Hairstyles, hal ini terutama berlaku untuk rambut beruban yang dicat dan sudah lebih rapuh dibandingkan rambut yang berpigmen penuh. Tumbuhkan rambut sesuai warna alaminya, dan kemungkinan besar kamu akan melihat peningkatan dramatis pada tampilan.

2. Kesehatan kulit kepala akan meningkat

Setelah kita mewarnai rambut, tidak jarang kulit kepala terasa gatal hingga berhari-hari. Nah, jika kamu menghentikan proses pengecatan, kamu tidak akan mengalami masalah ini.

“Membiarkan rambut beruban adalah cara efektif untuk menghindari kulit kepala terkena bahan beracun pewarna rambut,” kata Monica Davis, penata rambut profesional dan pendiri Hair Scream.

Menurut National Health Service, kulit kepala gatal setelah melakukan pewarnaan rambut sering kali disebabkan oleh bahan kimia dalam pewarna yang disebut paraphenylenediamine, yang diketahui merupakan bahan iritan dan alergen.

3. Menghemat uang

Memutuskan untuk membiarkan uban tumbuh tanpa diwarnai bisa menghemat ratusan ribu rupiah. “Jika kamu membiarkan uban alami tumbuh, kamu dapat menghemat uang untuk mewarnai rambut,” kata Abdullah. “Meski tidak ke salon, mewarnai rambut sendiri di rumah tetap saja bisa mahal.”

Selain itu kita juga bisa menghemat uang perawatan rambut yang tusak karena pewarnaan, serta tidak perlu beli  toner penambah warna, dan sampo khusus untuk rambut diwarnai.

4. Tampil dengan dimensi berbeda

Membiarkan rambut beruban tidak hanya praktis, tetapi juga menciptakan estetika yang berbeda, dan bisa jadi menakjubkan. 

“Menurut saya uban itu indah,” kata Jose Rojas, spesialis warna dan seniman pelatihan regional untuk Hair Cuttery. 

"Saya menyukai dimensi yang berbeda; Beberapa orang memiliki uban putih yang terlihat seperti highlight, sementara yang lain memiliki warna putih salju agau keperakan yang menarik."

Untuk menyempurnakan warna abu-abu alami itu, carilah perawatan rambut yang akan mempercantik dan menyehatkan helai rambutmu.

5. Membantu melindungi lingkungan

Setiap perjalanan ke salon untuk mewarnai rambut menghasilkan lebih banyak penggunaan air dan bahan kimia. Dengan membiarkan rambut menjadi abu-abu secara alami, kita sebenarnya berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan.

“Banyak pewarna rambut mengandung bahan kimia berbahaya yang berakhir di saluran pembuangan air setelah dibilas," kata Dawna Jarvis, ahli penata rambut dan ahli strategi bisnis. 

“Dengan tidak menggunakan produk-produk ini, kita mengurangi polusi lingkungan dan mendorong gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.”

6. Mendapatkan efek glowing

Membiarkan rambut abu-abu dapat menonjolkan fitur wajah, terutama warna kulit kita.

“Untaian rambut keperakan memantulkan cahaya secara berbeda dari rambut berpigmen, menerangi kulit dan memberikan kilau khusus pada wajah, kata Susie Geda, salah satu pemilik di Bibo Salon.

7. Merasa lebih bebas

Sebenarnya mewarnai rambut bisa menyebabkan stres lho. Kamu mungkin khawatir warnanya akan salah,  menghabiskan terlalu banyak uang, atau harus berhati-hati merawatnya. Namun jika kamu membiarkan rambutmu beruban, semua kekhawatiran itu akan hilang.

Victoria Marie, produser dan sutradara Gray Is The New Blonde, sebuah film dokumenter pemenang penghargaan tentang wanita dan pilihan mereka untuk menerima uban, memiliki perspektif yang unik. 

"'Kebebasan' adalah kata yang paling sering digunakan oleh wanita yang saya wawancarai untuk film tersebut saat menggambarkan perasaan mereka setelah memilih untuk tidak mewarnai rambut."

Selain merasa bebas, memutuskan untuk menerima rambut abu-abu alami juga menunjukkan kepercayaan diri dan keaslian. 

“Ini menunjukkan bahwa kamu merasa nyaman dengan diri sendiri dan tidak takut untuk melepaskan diri dari ekspektasi masyarakat terhadap kecantikan, yang pada gilirannya dapat memperkuat pesonamu secara keseluruhan," kata Nikki Corzine, pemilik The Canyon Salon.

Jadi, jika kamu sedang mempertimbangkan untuk mewarnai rambut atau tidak, mungkin inilah saatnya untuk menampilkan warna abu-abu alami.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/01/23/151925020/7-manfaat-membiarkan-rambut-beruban-menurut-stylist

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com