Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Perawatan Rambut Setelah Smoothing agar Awet dan Tetap Sehat

KOMPAS.com -  Smoothing rambut merupakan salah satu metode pelurusan rambut dengan menggunakan bahan kimia, agar hasilnya bisa bertahan lebih lama dibanding hanya melakukan catok rambut. 

Namun, rambut yang telah di-smoothing harus dirawat secara khusus agar hasilnya bisa tahan lama dan rambut tak mudah rusak. Pasalnya, obat kimia dapat membuat batang rambut rapuh dan kering. 

Lantas, bagaimana cara perawatan yang tepat? Berikut Kompas.com rangkum 5 cara perawatan rambut yang bisa kamu lakukan di rumah, setelah melakukan smoothing. 

Perawatan rambut setelah smoothing

1. Hindari langsung keramas

Setelah melakukan smoothing rambut, kamu disarankan untuk “puasa” keramas dulu selama paling tidak tiga hari. 

Tujuannya, agar obat kimia meresap dan bekerja optimal, hingga benar-benar meluruskan tiap helai rambut. 

Selanjutnya, kamu boleh keramas setelah tiga hari melakukan smoothing rambut. Tapi, sampo yang digunakan tak boleh sembarangan. 

Melansir Vogue India, Senin (19/2/2024), penata rambut ternama yang berbasis di Delhi, Rod Anker menganjurkan untuk menggunakan sampo yang tak mengandung sulfat. 

“Sampo apa pun yang mengandung sulfat sangat dilarang, karena sangat keras pada kulit kepala. Beralihlah ke produk bebas sulfat untuk menghindari kerusakan lebih lanjut pada kesehatan rambut,” ujar Rod. 

3. Lakukan hair spa setiap dua minggu sekali

Lalu, Rod juga menyarankan agar orang yang melakukan smoothing melakukan hair spa dan menggunakan masker rambut secara rutin, yakni selama dua minggu sekali. 

Dalam hal ini, dokter spesialis perawatan kulit, dr. Harshna Bijlani juga menyarankan untuk jangan terlalu sering keramas. Kalau bisa, kata Bijlani, keramas dilakukan selama dua sampai tiga hari sekali saja. 

“Lakukan pengkondisian lebih sering dengan menggunakan masker rambut. Hair spa disarankan dilakukan setiap dua minggu sekali untuk menyelamatkan rambut dari sinar matahari dan kerusakan akibat polusi,” jelas Bijlani, dilansir dari Vogue India. 

Bijlani mengatakan, ketika rambut sudah diproses secara kimiawi, seseorang harus lebih sering melakukan deep conditioning. Sebab, rambut yang diluruskan cenderung lebih kering dan rapuh.

“Usahakan untuk menggunakan deep conditioning seminggu sekali atau setiap 10 hari. Ini dilakukan untuk mempertahankan kelembapan setelah pelurusan rambut,” tambah Bijlani. 

Selain itu, Bijlani juga menyarankan untuk menggunakan serum rambut tanpa bilas setelah keramas. 

Pemakaian serum rambut ini membantu memperkuat rambutmu, sekaligus mencegah rambut rontok dan menipis. 

Terakhir, perhatikan kondisi rambutmu dengan cermat. Bijlani menyarankan, potong ujung rambut setiap enam sampai delapan minggu. 

“Ini akan membantu menghilangkan ujung rambut bercabang dan batang yang rusak,” katanya. 

Selain itu, untuk mempertahankan kondisi rambut menjadi lebih sehat, kamu juga bisa memilih perawatan Keratin untuk kesehatan rambut jangka panjang. 

“(Keratin) tak membuat rambut menjadi lurus, tapi membuat rambut menjadi rileks dan tidak meninggalkan akar keriting dan kusut,” pungkasnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/02/19/102900320/5-perawatan-rambut-setelah-smoothing-agar-awet-dan-tetap-sehat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com