Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cegah Stunting dengan Meningkatkan Kualitas Sperma

KOMPAS.com - Stunting pada anak merupakan masalah serius yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka dalam jangka panjang.

Meskipun banyak faktor yang dapat memengaruhi kondisi ini, kualitas sperma seorang ayah juga memiliki peran penting dalam mencegah stunting pada anak.

Inilah mengapa penting bagi para ayah untuk memperhatikan gaya hidup mereka agar tetap sehat dan menghasilkan sperma yang juga sehat.

Berikut adalah 5 tips sederhana bagi seorang ayah untuk merawat kualitas sperma dan mencegah stunting pada anak.

5 tips hasilkan sperma berkualitas

1. Berhenti merokok

Merokok adalah sebuah kebiasaan buruk yang tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan ayah sendiri, tetapi juga pada kualitas sperma yang dihasilkan. Merokok dapat menyebabkan penurunan jumlah sperma yang dapat meningkatkan risiko stunting pada anak.

“Ayah tidak boleh merokok kalau ingin kualitas spermanya baik. Kalau masih merokok sperma yang dihasilkan akan turun jumlahnya dan risiko anak terkena stunting juga ada,” terang dokter I Gusti Ayu Nyoman Partiwi di acara Peluncuran Kampanye Edukasi #PeduliASIBerkualitas oleh Blackmores di Jakarta Selatan, Rabu (06/03/2024).

2. Pola makan sehat

Gaya hidup sehat tidak hanya tentang tidak merokok, tetapi juga tentang pola makan yang seimbang dan berkualitas. Seorang ayah harus memastikan dirinya mengonsumis makanan bernutrisi, seperti protein hewani, vitamin, dan mineral.

“Nutrisi yang masuk ke tubuh juga harus diperhatikan, makan protein hewani, vitamin, dan mineral bagus untuk tubuh,” kata dr. Tiwi.

3. Tidur cukup

Begadang bukanlah pilihan yang baik bagi kesehatan sperma. Kurang tidur dapat mengganggu produksi hormon reproduksi dan mengurangi kualitas sperma.

“Ayah jangan pada begadang, tidak baik karena kualitas sperma yang diproduksi akan turun,” sarannya.

4. Hindari radiasi

Hal-hal sepele seperti menaruh handphone di saku celana dapat memiliki dampak pada kualitas sperma. Radiasi yang dihasilkan oleh perangkat elektronik dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel sperma.

“Sekarang pun hal sepele seperti menaruh handphone di saku celana dapat berpengaruh ke kualitas sperma karena radiasi yang dihasilkan,” jelasnya.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari menaruh handphone di dekat area testis dan batasi paparan radiasi elektromagnetik sebisa mungkin.

5. Olahraga teratur

Kegiatan fisik yang teratur tidak hanya baik untuk kesehatan secara umum, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas sperma.

“Olahraga dapat mendukung produksi sperma yang sehat,” ujat dr. Tiwi.

Jadi, bagi para ayah yang peduli dengan kesehatan dan perkembangan anak, penting untuk memperhatikan gaya hidup mereka sendiri.

Dengan mengikuti tips sederhana ini, kita dapat membantu mencegah stunting pada anak dan memberikan kontribusi positif bagi masa depan mereka. Ingatlah, investasi dalam kualitas sperma juga merupakan investasi dalam kesehatan dan kebahagiaan keluarga secara keseluruhan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/03/07/111200520/cegah-stunting-dengan-meningkatkan-kualitas-sperma

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com