Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Gaya Rambut yang Membuat Penampilan Terlihat Tua

KOMPAS.com – Rambut sering kali dikaitkan oleh umur muda atau tuanya seseorang, terlihat dari munculnya uban atau rambut berwarna abu-abu atau penipisan dan kerontokan.

Namun, hal tersebut bukanlah satu-satunya aspek yang membuat kita tampak lebih tua. Beruban atau tidak beruban, bukanlah penentu. Mungkin tanpa kita sadari, gaya rambut kitalah yang membuat penampilan terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.

Gaya rambut yang tidak tepat bisa mengekspos atau menonjolkan beberapa tanda penuaan yang kurang menguntungkan, seperti garis-garis halus, keriput, dan kulit kendur.

Gaya rambut yang membuat penampian terlihat tua

Dilansir dari bestlifeonline.com, menurut para hairstylist, berikut ini adalah style rambut yang membuat penampilan terlihat tua.

Firzanah Kabbabe mengatakan, poni bisa membuat penampilan menjadi lebih stylist dan trendi. Namun, jika pemotongannya tidak tepat, akan membuat penampilan terlihat lebih tua.

Kabbabe menyarankan orang yang lebih tua untuk menghindari poni tebal dan tumpul yang bulat, terutama jika rambut mereka cenderung kusut, atau jika mereka biasanya membutuhkan beberapa produk dan alat untuk menjaga rambut mereka tetap dalam kondisi prima.

“Poni yang tebal akan terlihat berat di wajah, jadi kurang cocok, dan membuat kita tampak kurang muda,” ujarnya.

Menurut Kabbabe, rambut yang lurus dan datar akan membuat penampilan terlihat lebih tua.

“Seiring bertambahnya usia, rambut kita cenderung jadi lebih tipis, jadi tidak bagus kalau kita pilih gaya rambut yang menonjolkan kekurangan ini,” ujarnya.

Solusinya adalah menentukan gaya rambut yang bisa memberikan volume, seperti layer dan memakai produk yang bisa memberikan kesan rambut tebal.

“Coba untuk menggunakan produk seperti mousse, untuk memberi rambut kita sedikit berisi, terutama jika kita ingin punya wavy hair,” katanya.

Di sisi lain, rambut yang terlalu panjang juga akan membuat penampilan terlihat tua.

"Rambut panjang yang lurus dan berkilauan pastinya akan terlihat bagus. Tetapi, jika rambut alamimu tidak dalam kondisi yang bagus, gaya rambut yang sangat panjang dan kusam hanya akan memberikan efek sebaliknya," kata Kabbabe.

Jika memang tidak mau memotong rambut menjadi pendek, solusi yang tepat adalah dengan memotong long layer.

“Coba ganti gaya rambut dengan long layer dan dikasih curtain bangs agar penampilan jadi lebih fresh,” tuturnya.

Menurutnya, wanita dewasa akan terlihat cantik dengan rambut yang panjangnya tepat.

Poni yang tipis dan pendek juga akan membuat penampilan tampak tua. Namun, bukan berarti kamu tidak bisa memakai poni sama sekali. Kabbabe hanya merekomendasikan untuk menemukan poni terbaik yang sesuai dengan tekstur rambut yang kamu miliki

"Cobalah untuk memakai curtain bangs," katanya.

Dalam hal ini, gaya rambut tipis dan pendek memiliki efek yang sama. Kabbabe menyarankan agar berhati-hati dengan poni tipis karena cenderung menyoroti kurangnya volume pada rambut.

“Tidak peduli muda atau tua, kalau rambutnya rusak dan berantakan, maka penampilan akan rusak juga.

Rambut yang rusak rentan terhadap kusut dan akan memengaruhi potongan rambut serta warnanya,” ujar Kabbabe.

Bahkan, jika potongan rambut yang kamu miliki adalah yang paling trendi, penampilan akan tetap tidak bagus. “Maka dari itu, penting untuk menjaga kesehatan kulit kepala dan rambut,” ujarnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/03/23/111100520/5-gaya-rambut-yang-membuat-penampilan-terlihat-tua

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com