Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ruang bagi Para Penyandang Disabilitas Berlatih Bikin Kerajinan Tangan

KOMPAS.com – Sejumlah karya seni seperti mainan kayu, gantungan kunci kayu, hasil jahit batik, hingga dekorasi dipajang dalam sebuah pameran karya seni di Lobby Hotel Ascott Jakarta.

Karya-karya tersebut dibuat spesial oleh teman-teman difabel dari Yayasan Wisma Cheshire.

Tak hanya menampilkan karya-karyanya, dua orang teman disabilitas dan perwakilan dari Yayasan Wisma Cheshire turut melukis bersama.

Di sela kegiatan melukis, Manager Project Yayasan Wisma Cheshire, Fendo. P. Saragih mengatakan, yayasan tersebut didirikan untuk membantu para penyandang disabilitas membangun kembali semangatnya dengan memberikan pelatihan kerajinan tangan.

“Di Yayasan Cheshire kami mempunyai program training membuat kerajinan tangan,” ucap Fendo di Jakarta Pusat, Selasa (30/04/2024).

  • Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan
  • 3 Cara Efektif Mengajarkan Anak untuk Menghargai Disabilitas

Perjalanan yayasan ini cukup panjang. Pertama kali dibentuk oleh Captian Leonard Cheshire, seorang pilot asal Inggris pada Perang Dunia Kedua.

Saat terjadinya Perang Dunia Kedua, banyak korban dari rekan sang pilot maupun masyarakat sipil yang mengalami cedera sehingga harus diamputasi.

Setelah pensiun, Leonard Cheshire memutuskan untuk menjadikan rumahnya sebagai shelter khusus penyandang disabilitas.

“Setelah mendirikan shelter itu, Ia terpikir untuk mendirikan program-program pelatihan untuk memotivasi para korban perang,” katanya.

Yayasan Wisma Cheshire masuk ke Indonesia pada 70-an

Pada 1974 Yayasan Wisma Chesire masuk ke Indonesia dan semakin berkembang hingga saat ini.

Awalnya para resident atau anggota bisa tinggal sampai waktu yang tidak terbatas. Namun seiring berjalannya waktu, mereka hanya bisa tinggal selama enam bulan sampai satu tahun, sehingga yayasan kemudian merekrut anggota baru.

“Kami memberikan pelatihan para resident dengan meningkatkan skill mereka agar bisa menjalani kehidupan secara mandiri setelahnya,” tutur Fendo.

Kerja sama dilakukan oleh Yayasan Wisma Cheshire dengan berbagai pihak, seperti Ascott Jakarta dan sebelumnya bersama Rumah Sakit Fatmawati.

  • Rekomendasi Taman Bermain Ramah Anak Disabilitas di Jakarta
  • Kreasi Tuli Indonesia, Rancangan Batik Karya Penyandang Disabilitas

Bersama Rumah Sakit Fatmawati mereka memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan skill para penyandang disabilitas korban kecelakaan untuk membangu membangun kembali semangat mereka.

Yayasan ini juga membuka donasi dan sukarelawan bagi yang ingin ikut membantu program pelatihan untuk berbagai bidang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/05/03/060900520/ruang-bagi-para-penyandang-disabilitas-berlatih-bikin-kerajinan-tangan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com