Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebiasaan Sehari-hari yang Menguras 90 Persen Kebahagiaan Kita

KOMPAS.com - Kebahagiaan adalah sesuatu yang sering kita cari-cari, namun ternyata banyak dari kita yang justru melakukan kebiasaan-kebiasaan yang secara tidak sadar menguras sebagian besar kebahagiaan kita.

Berikut adalah sepuluh kebiasaan yang sering kali merampas 90 persen kebahagiaan kita.

1. Terlalu fokus pada bagaimana hidup "seharusnya” berjalan

Banyak orang memiliki gambaran ideal tentang bagaimana hidup mereka seharusnya berjalan. Mereka memiliki harapan tinggi dan berusaha keras agar segala sesuatunya berjalan sesuai rencana.

Namun, kenyataannya, hidup sering kali penuh dengan kejutan dan hal-hal yang tak terduga. Terlalu fokus pada ekspektasi ini bisa membuat kita merasa kecewa dan frustrasi ketika kenyataan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Alih-alih terpaku pda harapan, cobalah menikmati setiap momen apa adanya dan terbuka pada kemungkinan-kemungkinan baru.

2. Ingin mengontrol hal-hal yang tidak bisa dikendalikan

Kita sering kali merasa perlu mengendalikan segala sesuatu di sekitar kita, mulai dari cuaca, keputusan orang lain, hingga nasib. Padahal, ada banyak hal yang berada di luar kendali kita.

Ketika kita terus-menerus mencoba mengendalikan yang tak bisa dikendalikan, kita hanya akan merasa stres dan cemas. Lebih baik, fokuskan energi kita pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, seperti sikap dan reaksi kita terhadap situasi atau kejadian tertentu.

3. Terlalu melekat pada masa lalu

Mengenang masa lalu memang bisa menyenangkan, tapi terlalu terikat pada cara-cara lama dapat menghalangi kita untuk maju.

Kita sering kali takut berubah karena nyaman dengan status quo, padahal perubahan adalah bagian alami dari kehidupan. Dengan belajar melepaskan dan menerima perubahan, kita bisa menemukan peluang baru dan pengalaman yang lebih kaya.

4. Menolak untuk memaafkan diri sendiri

Kita semua pernah membuat kesalahan, dan itu adalah bagian dari proses belajar. Namun, banyak orang yang sulit memaafkan diri sendiri dan terus-menerus menyalahkan diri atas kesalahan masa lalu.

Ketika kita tidak bisa memaafkan diri sendiri, kita memenjarakan diri dalam rasa bersalah dan penyesalan. Memaafkan diri sendiri adalah langkah penting untuk melanjutkan hidup dengan lebih ringan dan bahagia.

5. Terus-menerus mengikuti jalur nyaman

Sering kali, kita merasa nyaman dengan pengaturan default dalam hidup, baik itu dalam pekerjaan, hubungan, atau rutinitas harian. Kita menerima keadaan begitu saja tanpa mencoba mengeksplorasi kemungkinan lain yang mungkin lebih baik.

Padahal, berani mengambil langkah keluar dari zona nyaman bisa membuka pintu menuju kebahagiaan yang lebih besar. Cobalah tantang diri untuk mengeksplorasi hal-hal baru dan membuat perubahan kecil yang positif.

6. Menolak ide dan pelajaran baru

Kita sering kali terjebak dalam zona nyaman kita sendiri. Ketika kita menolak ide-ide baru dan pelajaran yang bisa kita ambil dari kehidupan sehari-hari, kita sebenarnya sedang menutup pintu terhadap peluang untuk tumbuh dan berkembang.

Padahal, menerima hal baru bisa membuka banyak kesempatan dan kebahagiaan yang tak terduga.

7. Terus-menerus mencari kesenangan sementara

Banyak dari kita yang tergoda oleh kesenangan sementara, seperti belanja impulsif atau binge-watching serial favorit. Memang, hal-hal ini bisa memberikan kebahagiaan sesaat, tapi sayangnya tidak bertahan lama.

Daripada terus-menerus mencari kesenangan sementara, alangkah baiknya jika kita berinvestasi pada hal-hal yang memberikan kebahagiaan jangka panjang, seperti hobi yang kita sukai atau waktu berkualitas dengan orang-orang terkasih.

8. Selalu memandingkan diri dengan kehidupan orang lain

Sering kali kita terlalu fokus pada apa yang terjadi dalam kehidupan orang lain, terutama dengan adanya media sosial. Membandingkan diri kita dengan orang lain hanya akan membuat kita merasa kurang puas dengan apa yang kita miliki.

Ingatlah, setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing. Fokuslah pada perjalanan dan pertumbuhan diri sendiri.

9. Takut akan kegagalan kecil (yang sebenarnya perlu)

Ketakutan akan kegagalan sering kali menghentikan kita untuk mencoba hal-hal baru. Padahal, kegagalan adalah bagian dari proses belajar.

Dengan berani menghadapi dan belajar dari kegagalan kecil, kita justru bisa menjadi lebih kuat dan bijaksana. Jangan biarkan ketakutan menghalangi langkah kita menuju kebahagiaan yang lebih besar.

10. Menunggu momen yang “sempurna”

Berapa kali kita menunda sesuatu karena menunggu momen yang "sempurna"? Dalam banyak kasus, momen yang sempurna itu tidak akan pernah datang.

Menunda tindakan hanya akan membuat kita kehilangan banyak kesempatan berharga. Mulailah dari sekarang, dengan apa yang kita miliki. Terkadang, langkah kecil yang kita ambil hari ini bisa membawa kita pada kebahagiaan besar di masa depan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/05/27/131300420/kebiasaan-sehari-hari-yang-menguras-90-persen-kebahagiaan-kita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke