Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebiasaan Kencan Jaman Dulu yang Tidak Lagi Populer

KOMPAS.com - Kencan jaman sekarang tentu berbeda dengan kebiasaan kencan dahulu. Sekarang ada beberapa aturan "tidak resmi" yang berlaku soal kencan, misalnya jangan membicarakan mantan sepanjang waktu, atau jangan posting di media sosial sebelum benar-benar resmi. 

Namun aturan ini tidak seberapa dibanding aturan masa lalu. Misalnya, sekarang perempuan boleh naksir lelaki lebih dulu, bahkan bisa mengajaknya kenalan, sesuatu yang sulit dibayangkan 20 atau 30 tahun lalu.

Perubahan aturan kencan

Lalu apa saja aturan lama yang tidak lagi populer saat kencan?

1. Pria yang harus mulai

Di zaman sekarang ini, masih ada perempuan yang menunggu pria untuk mengambil langkah pertama —tetapi ada juga banyak wanita yang tidak takut dan tidak malu untuk mengejar pria yang mereka sukai. 

Jonathan Bennett, pelatih kencan dan salah satu pendiri The Popular Man, menjelaskan, wanita modern "lebih berdaya dari sebelumnya untuk mengambil kendali atas pilihan hubungan mereka." 

Artinya, jangan kaget bila seorang perempuan mendekati dan menyampaikan kesukaannya pada seorang pria.

2. Pria yang membayar saat kencan

Tentu saja, menyenangkan jika ada orang lain yang membayar makanmu saat kencan, tetapi aturan ini sudah ada sejak zaman kuno ketika perempuan tidak diperbolehkan bekerja. 

Sekarang, ketika perempuan juga bekerja, banyak yang berbagi tagihan dengan teman kencannya, bahkan membayari. Seperti yang dijelaskan Alex Williamson, kepala situs kencan Bumble, siapa yang mengajak, sebaiknya dialah yang membayar.

“Menurut pendapat saya, jika seseorang mengajak berkencan, orang tersebut harus bertanggung jawab membayar. Namun bagaimanapun juga, boleh juga pasangan tersebut berbagi, tergantung kesepakatan," katanya. 

“Saya selalu memberi tahu orang-orang, jika kamu merasa tidak nyaman membayar harga di sebuah restoran, jangan rekomendasikan tempat itu sebagai lokasi kencan. Jika kamu mengajak kencan, pilihlah tempat di mana kamu akan dengan senang hati menanggung seluruh biayanya."

3. Pria harus menjemput teman kencannya di rumah dan mengantarnya pulang

Di masa lalu, wanita akan dengan sabar menunggu di rumah sampai teman kencannya berhenti di depan rumah untuk mengajaknya keluar. Namun belakangan ini, kita biasanya mendengar orang-orang janjian untuk bertemu di tempat umum seperti mal atau restoran.

Susan Trombetti, CEO Exclusive Matchmaking, menyarankan bahwa jika kmu bertemu seseorang secara online, jangan pernah biarkan mereka “mengetahui di mana kamu tinggal atau bekerja” sebelum Abenar-benar mengenalnya. Untuk kencan pertama, sebaiknya menemuinya di tempat umum.

4. Wanita tidak boleh menghubungi terlebih dahulu.

Tentu, menyenangkan bila disukai banyak orang. Namun peraturan kencan dahulu menyatakan bahwa perempuan tidak boleh menjadi pihak yang pertama kali menghubungi —mereka selalu harus menunggu kekasihnya menelepon atau menulis surat kepada mereka. 

Trombetti mengatakan hal ini tidak diperlukan dalam kencan modern. Jika kamu ingin berbicara dengan seseorang, lakukanlah. Tidak ada salahnya memberi tahu seseorang bahwa kamu tertarik padanya. 

5. Tunggu tiga hari setelah kencan sebelum menghubungi kekasih baru

Konsep bahwa kita harus menunggu tiga hari sebelum menghubungi seseorang setelah berkencan agar tidak terlihat terlalu bersemangat untuk berkencan lagi adalah aturan kuno. 

Saat ini, menunggu selama tiga hari mungkin membuat lawan kencanmu menganggap kamu tidak tertarik, sehingga mereka beralih ke orang lain. 

6. Membiarkan teman kencan pria merencanakan semua

Wanita modern tahu apa yang mereka ingin lakukan dan tidak ingin lakukan, dan tidak ingin dibatasi hanya menunggu orang lain merencanakan sesuatu. 

Pelatih kencan Karen McCarthy menulis di situs webnya bahwa dalam kencan modern pria sering kali "tidak tahu atau memiliki rencana tentang apa yang harus dilakukan saat berkencan", dan hal ini dapat membuat frustasi.

“Jika kamu merasa lebih nyaman memilih tempat lokal atau aktivitas tertentu, maka kamu bisa menyarankannya,” katanya. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/06/15/162700920/kebiasaan-kencan-jaman-dulu-yang-tidak-lagi-populer

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com