Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Tanda Pasangan Belum Siap Berkomitmen

KOMPAS.com - Memutuskan untuk memasuki hubungan yang serius tidak selalu mudah. Kita harus mempertimbangkan berbagai hal: Apakah kamu menyukainya? Apakah dia menyukaimu? Apakah dia cocok? Dan, yang paling penting, apakah dia bersedia —dan mampu— berkomitmen? 

Yang terakhir ini rumit, terutama karena setiap orang dan hubungan bergerak dengan kecepatan yang berbeda. Namun, ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan bahwa kamu berkencan dengan orang yang takut akan komitmen. 

Tanda dia belum siap berkomitmen

Berikut adalah tanda-tanda yang menunjukkan dia belum siap untuk menjalin hubungan serius. 

1. Dia mengatakan kamu terlalu baik untuknya.

Kita semua pernah mendengar kalimat klasik saat seseorang ingin berpisah: "Ini bukan salahmu, tapi aku yang kurang baik." 

“Orang-orang menggunakan kalimat 'Aku tidak layak untukmu' ketika mereka ingin membuatmu merasa baik-baik saja dan tidak rendah diri,” kata Tatyana Dyachenko, psikolog dan terapis seks di Peaches and Screams. 

"Itu adalah taktik yang digunakan untuk menyanjungmu, tetapi sekaligus menghindari komitmen yang serius."

Cara ini juga dapat dijadikan senjata di masa mendatang. “Jika si dia melakukan sesuatu yang buruk, seperti selingkuh, dia bisa berkata, 'Aku kan sudah memperingatkanmu,'” tambahnya. 

Pernyataan "kamu terlalu baik untukku" adalah taktik manipulasi di mana si dia tidak ingin terikat denganmu dan mungkin sedang mencari orang lain. 

2. Dia tidak memiliki rencana masa depan.

Jika seseorang tidak merencanakan masa depan jangka panjang bersamamu, dia mungkin tidak ingin membicarakan soal hidup bersama, pernikahan, pengaturan uang, atau membeli rumah. 

Lalu saat kamu membuka pembicaraan tentang itu, dia tidak antusias menanggapinya. "Dia mungkin hanya memberi jawaban singkat, namun tidak ditindaklanjuti dengan perencanaan untuk mewujudkannya,” kata Lauren Ogren, MFT, PsyD, psikoterapis di Marin County, California. 

"Jika pasanganmu tidak pernah menyinggung soal rencana ke depan, mungkin ia hanya sekedar mampir mengisi waktu atau mencari kesenangan,” kata Ogren.

3. Dia tidak konsisten.

Kita semua pernah memiliki pengalaman berkencan dengan seseorang yang membuat kita ragu. Ada saat di mana dia kelihatan sangat mencintaimu dan penuh perhatian, namun di saat lain terasa tidak peduli.

“Suatu hari mereka menelponmu berjam-jam, tapi hari berikutnya, mereka seolah sudah lupa dan asyik sendiri,” kata Holly Schiff, PsyD, seorang psikolog di Greenwich, Connecticut.

Seseorang yang tidak konsisten bisa saja membuat banyak rencana dalam satu minggu dan tidak ada rencana pada minggu berikutnya. Dia bahkan dapat mengabaikannya dengan alasan "Saya sibuk". 

Sayangnya, apapun alasannya, ketidakkonsistenan berarti dia belum siap berkomitmen pada hubungan yang serius. 

4. Dia tidak mementingkanmu di luar waktu kencan

“Jika kamu menikmati saat kencan dengannya tapi kesepian saat dia tidak bersamamu, itu bisa jadi tanda kamu bukan prioritasnya karena dia mungkin belum siap untuk berkomitmen,” kata Paul DePompo, PsyD, ABPP, psikolog klinis dan direktur Cognitive Behavioral Therapy Institute of Southern California. .

Sekali lagi, intuisi ini terkadang dapat diabaikan dengan mengatakan pada diri sendiri bahwa si dia sedang sibuk. Namun, DePompo mencatat, "orang-orang sibuk sekalipun menyediakan waktu untuk orang yang mereka cintai." Jika kamu tidak merasa menjadi prioritas di luar waktu kencan, kemungkinan itulah kenyataannya.

5. Dia mengatakan masih perlu mencari jati diri

Jika seseorang mengatakan bahwa dia masih perlu menemukan dirinya sendiri, kemungkinan besar dia belum siap untuk berkomitmen. Itu sebenarnya alasan untuk mengatakan bahwa dia belum mantab menjalin hubungan denganmu, dan perasannya bisa berubah sewaktu-waktu.

“Terkadang, kita bisa bingung dengan gagasan bahwa calon pasangan kita ingin menemukan diri mereka sendiri dan mengira itu sesuatu yang baik untuk tumbuh dewasa,” kata Ogren. “Tetapi sering kali, ini merupakan sinyal bahwa dia tidak berada dalam posisi untuk membuat komitmen jangka panjang atau membuat rencana jangka panjang.”

6. Dia menghindari suasana serius saat berduaan

Jika kencan yang kamu datangi selalu berupa pesta, jamuan koktail, dan acara kelompok, itu bisa menandakan bahwa pasangan tidak siap untuk menjalin hubungan jangka panjang yang berkomitmen secara emosional. 

“Kita dapat mengenali hal ini ketika dia menghindari situasi intim seperti berkendara jauh berduaan, memasak makan malam bersama, atau melakukan aktivitas 'berdua saja' yang mungkin biasa-biasa saja tetapi memungkinkan adanya koneksi,” kata Ogren.

“Untuk memiliki hubungan yang kuat dan sehat, kita perlu mengenal seseorang lebih dalam, dan itu tidak bisa didapatkan pada acara-acara kelompok saja,” ujarnya. Kita perlu melakukan percakapan dan pengalaman mendalam dalam suasana empat mata.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/06/20/101000620/6-tanda-pasangan-belum-siap-berkomitmen

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com