KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, pantas mendapat julukan “silent killer” karena sering kali muncul tanpa gejala yang nyata. Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan pada tahun 2023 bahwa sekitar 1,28 miliar orang dewasa berusia antara 30 dan 79 tahun di seluruh dunia terkena dampaknya.
Seiring waktu, tekanan darah tinggi diam-diam dapat menyebabkan kerusakan tubuh, meningkatkan risiko kondisi serius seperti serangan jantung, diabetes, dan stroke.
Perubahan gaya hidup tertentu, seperti pilihan pola makan sehat atau olahraga teratur, dapat membantu mengatasi kondisi ini.
Kabar baiknya adalah kita tidak perlu melakukan latihan yang terlalu intens untuk melihat hasil yang luar biasa; sesuatu yang sederhana seperti rutin berjalan kaki dapat memberikan hasil yang sangat baik dalam menurunkan tekanan darah.
Sebelumnya, para ahli mempertimbangkan bagaimana jalan kaki dapat menurunkan tekanan darah, dengan tips agar rutinitas jalan kaki lebih bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Bagaimana jalan kaki berdampak pada tekanan darah
Jalan kaki adalah bagian rutin dalam keseharian kita sehingga kamu mungkin mengabaikan potensinya sebagai bentuk olahraga yang ampuh.
“Berjalan kaki membantu membuat jantung lebih efisien,” jelas ahli jantung Cleveland Clinic, Tamanna Singh, MD, di blog institusi tersebut. “Saat kita meningkatkan kebugaran, jantung sebenarnya menjadi lebih efektif dengan setiap pompa jantung yang disediakan untuk jenis latihan tersebut.”
Peningkatan efisiensi jantung ini menghasilkan jantung yang lebih kuat, yang dapat memompa lebih banyak darah dengan sedikit usaha. Hasilnya? Penurunan tekanan pada pembuluh darah, yang pada akhirnya menyebabkan penurunan tekanan darah.
Mendukung hal ini, tinjauan komprehensif pada tahun 2021 yang melibatkan 5.763 orang mengungkapkan bahwa melakukan rutinitas berjalan kaki secara teratur dapat secara signifikan menurunkan tekanan darah sistolik (angka teratas dalam pembacaan tekanan darah) sebesar 4,11 milimeter merkuri (mmHg), tekanan darah diastolik (angka bawah)) sebesar 1,79 mmHg, dan denyut jantung istirahat sebesar 2,76 denyut per menit.
Rutinitas yang dimaksud ini melibatkan jalan kaki tiga hingga lima kali seminggu dengan intensitas sedang selama 20 hingga 40 menit, dengan akumulasi aktivitas setidaknya 150 menit setiap minggu.
Untuk membantu memahami temuan ini ke dalam konteksnya, American Heart Association (AHA) menawarkan tolok ukur berikut:
AHA juga menyarankan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik sedang atau 75 menit aktivitas aerobik berat setiap minggu, atau kombinasi keduanya sepanjang minggu.
Berapa lama jalan kaki untuk menurunkan tekanan darah?
Jangka waktu penurunan tekanan darah akibat jalan kaki dapat bervariasi berdasarkan faktor kesehatan individu, intensitas olahraga, dan konsistensi.
Biasanya, diperlukan waktu satu hingga tiga bulan melakukan olahraga teratur seperti berjalan kaki untuk melihat penurunan tekanan darah yang nyata, dan manfaatnya hanya bertahan selama olahraga tersebut dilakukan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa membagi olahraga menjadi beberapa sesi yang lebih pendek sepanjang hari, seperti tiga kali jalan kaki selama 10 menit, dapat mengelola tekanan darah tinggi dengan lebih baik daripada satu sesi selama 30 menit.
Sebelum memulai rutinitas berjalan kaki atau program olahraga apa pun, sebaiknya ukur tekanan darahuntuk memantau kemajuan dan menyesuaikannya sesuai kebutuhan. Berhati-hatilah dengan monitor tekanan darah jam smartwatch, karena monitor tersebut mungkin tidak selalu memberikan pembacaan yang akurat.
Untuk hasil yang optimal, menambahkan strategi khusus pada jalan kaki dapat membantu. Mengayunkan lengan secara alami meningkatkan intensitas, dan menjaga kecepatan sehingga memaksimalkan manfaat kesehatan.
Olahraga apa yang terbaik untuk menurunkan tekanan darah?
Jalan kaki adalah metode yang dapat diandalkan untuk menurunkan tekanan darah, namun ini hanyalah salah satu pilihan di antara banyak latihan aerobik yang baik untuk kesehatan jantung.
Kelompok aerobik juga mencakup aktivitas seperti bersepeda, hiking, berenang, jogging, bahkan menari, dengan tambahan latihan kekuatan dua hingga tiga kali seminggu.
Kuncinya adalah memilih olahraga yang sesuai dengan gaya hidup, preferensi, dan kemampuan fisik masing-masing sehingga kita tetap konsisten dan menikmatinya. Jalan kaki sering kali menjadi pilihan utama karena kemudahannya dan risiko cedera yang rendah.
Siap untuk mulai berjalan kaki untuk menurunkan tekanan darah? Harvard Health menyarankan tip berikut untuk menyempurnakan teknik:
https://lifestyle.kompas.com/read/2024/07/10/162600220/apakah-jalan-kaki-bisa-membantu-menurunkan-tekanan-darah-