Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belajar dari Jennifer Lopez dan Ben Affleck, Ini 5 Alasan Jangan Balik pada Mantan

KOMPAS.com - Pasangan selebritas Jennifer Lopez atau yang akrab disapa J-Lo dan Ben Affleck menjadi perbincangan karena kabar perceraian mereka. Diketahui bahwa J-Lo dan Ben telah berpisah sejak 26 April 2024. 

Perceraian tersebut mengakhiri pernikahan mereka selama dua tahun yang digelar di Las Vegas pada 17 Juli 2022. 

Perjalanan cinta mereka tergolong panjang karena Jlo dan Ben dulunya pernah bertunangan pada 2003. Namun, mereka putus dan memilih untuk menikahi orang lain. 

17 tahun setelahnya atau 2022 mereka kembali bersama dan memutuskan untuk menikah. 

Banyak orang yang menilai balikan dengan mantan bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan. Mengapa demikian? Berikut sejumlah alasannya.

Alasan balikan dengan mantan

1. Hilangnya kepercayaan

Putusya suatu hubungan dapat disebabkan oleh hilangnya kepercayaan. Misalnya, pasangan berselingkuh atau berbohong tentang sesuatu. 

Ketika kembali balikan dengan mantan, kepercayaan kita seringkali tidak akan kembali utuh. Akan selalu ada kecurigaan jika mereka akan melakukan hal yang sama. 

Dilansir dari Verywelll Mind, hilangnya kepercayaan terhadap pasangan akan membuat hubungan tidak berjalan baik, renggang, dan membuat kita kerap khawatir atau ketakutan. 

2. Beban emosional dari hubungan lama

Ketika balikan dengan mantan, kenangan bersamanya masih teringat. Tidak hanya kenangan baik, tetapi juga kenangan buruk.

Dilansir dari Elite Daily, semua kenangan buruk tentang pertengkaran, semua hal yang membuat anda kesal, dan semua hal yang menyakiti satu sama lain juga kembali teringat. 

Hal tersebut dapat menjadi beban emosional dalam hubungan baru yang kembali dijalin, membuat kita merasa takut dan khawatir.

Selain itu, tidak menutup kemungkinan bahwa kenangan buruk tersebut membawa masalah di kemudian hari.

3. Ada beberapa hal yang tidak berubah

Alasan mengapa sebaiknya jangan balikan dengan mantan adalah ada beberapa hal yang tidak berubah. 

Pada dasarnya, sifat seseorang sulit untuk berubah dalam jangka waktu pendek. Ketika balikan dengan mantan, mereka cenderung memiliki sifat yang sama.

Termasuk sifat buruk atau kebiasaan yang tidak cocok dengan anda. 

Ketika telanjur kembal pada mantan, harus kembali menyesuaikan diri atau memaklumi hal tersebut agar permasalahan lama tidak timbul lagi di kemudian hari.

4. Terjebak zona nyaman

Dilansir dari Psychology Today, orang-orang kerap balikan dengan mantan karena kenyamanan dan keakraban yang pernah terjalin menjadi daya tarik yang kuat.

Mantan juga relatif lebih mengenal diri kita daripada orang baru.

Apalagi, bagi sebagian orang, berkenalan dengan orang baru dan menjelaskan diri kita dari awal dianggap melelahkan.

Akhirnya, kita terjebak dalam zona nyaman dan menjadi individu yang tidak berkembang atau malah bertahan dalam hubungan yang buruk. 

5. Menyebabkan ketergantungan

Takut kehilangan dan perasaan menyesal kerap menjadi alasan berbalikan dengan mantan.

Hal tersebut dapat menyebabkan ketergantungan yang tidak sehat. 

Ketika merasa takut kehilangan, kita cenderung memaklumi semua hal buruk yang dilaukan.

Pada akhirnya, kita malah akan terjebak dalam hubungan di mana kita harus terus berkorban agar pasangan tidak pergi. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/08/30/170500220/belajar-dari-jennifer-lopez-dan-ben-affleck-ini-5-alasan-jangan-balik-pada

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com