Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Motif Hijab yang Sedang Hits, Ada Pola Geometris

"Kalau tren, secara umum masih tetap nuansa bunga dan pemandangan. Enggak pernah surut trennya," kata Ina dalam acara Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Rabu (9/10/2024).

  • 5 Warna Hijab untuk Kulit Sawo Matang agar Tampak Cerah
  • Berburu Hijab di Pasar Tanah Abang, Harga Mulai Rp 35.000

Motif hijab yang sedang hits

1. Motif bunga dan pemandangan

Motif bunga dan pemandangan masih menduduki peringkat pertama.

Ina menjelaskan bahwa motif ini berkaitan dengan naluri perempuan yang cenderung menemukan keindahan dalam alam.

Di Indonesia, keindahan alam seringkali diwakili oleh bunga dan pemandangan seperti pegunungan, perbukitan, sungai, danau, atau laut.

"Bunga itu ada ribuan jenisnya untuk dieksplor dan dijadikan sebagai motif hijab," papar Ina.

2. Motif perkotaan dan bangunan ikonis

Peringkat kedua ditempati oleh motif perkotaan dan bangunan ikonis.

Hijab dengan motif ini biasanya menampilkan gedung-gedung pencakar langit atau bangunan bersejarah.

Di Kisera, salah satu hijab bermotif bangunan ikonik menampilkan gambar Jam Gadang, Gedung Sate, dan Lawang Sewu, serta Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.

"Orang yang suka arsitektur itu bisa memasukkan kesukaannya ke outfit-nya melalui hijab motif ini," ujar Ina.

Selain itu, banyak pengguna hijab yang memilih motif ini untuk mengenang tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi saat liburan.

  • Hijab Berbahan Ceruti vs Shimmer, Pilih Mana?
  • 6 Rekomendasi Hijab Lokal Murah, Harga Mulai Rp 20.000-an

3. Motif pola geometris

Motif pola geometris juga semakin diminati.

Ina menjelaskan bahwa motif ini berkaitan dengan pola yang berulang pada kain batik.

Motif geometris cenderung terlihat rapi dan simpel, sehingga menjadi pilihan bagi mereka yang tidak menyukai desain yang terlalu ramai.

"Enggak semua orang suka motif yang terlalu ramai atau abstrak, tapi ya balik lagi ke selera masing-masing," kata Ina.

4. Motif kain

Terakhir, motif kain menampilkan tekstur tiruan dari berbagai jenis kain di dunia, seperti kain tenun.

Tampilannya menciptakan kesan bahwa hijab tersebut bukanlah kain biasa.

  • 5 Rekomendasi Warna Hijab untuk Outfit Hijau Army
  • 3 Pilihan Bahan Hijab yang Nyaman dan Tidak Gampang Kusut

Ina menjelaskan bahwa ini adalah tren baru, mengingat kain tenun sebagai hijab bisa terasa berat.

"Kami menciptakan motif kain ini supaya orang-orang menghargai, ada banyak kain yang tidak hanya bisa dijadikan sebagai baju, tapi juga sebagai motif hijab," tutup Ina.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/10/15/083500620/4-motif-hijab-yang-sedang-hits-ada-pola-geometris

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com