Adapun ASI memiliki komposisi yang kaya akan makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta mikronutrien yang meliputi vitamin dan mineral.
Komposisi ASI ini dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi dari hari ke hari, berdasarkan sinyal yang diterima melalui air liur bayi yang menempel dan diserap oleh payudara ibu.
Sebagian besar dari ASI terdiri dari air, mencapai sekitar 87 persen.
Konselor laktasi di RSIA Tambak, dr. Putri Maulina, MARS, menekankan pentingnya menjaga kecukupan cairan bagi ibu menyusui.
"Kalau ibu kekurangan air, ibunya dehidrasi. Sudah lemas, bagaimana mau menghasilkan ASI? Air di tubuh ibunya saja habis," ungkap Putri saat ditemui di Mothercare Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (17/10/2024).
Untuk mendukung produksi ASI yang optimal, ibu menyusui disarankan untuk mengonsumsi air sebanyak 3-3,8 liter per hari, yang setara dengan 12-16 gelas.
Hal ini penting karena dalam memproduksi ASI, tubuh ibu memerlukan komposisi air yang cukup banyak.
Selain itu, menyusui juga meningkatkan kebutuhan cairan tubuh ibu, mengingat bahwa produksi ASI dapat mencapai 700-900 mililiter setiap harinya.
Di samping itu, kecukupan cairan juga berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Salah satu manfaatnya adalah menjaga kulit tetap terhidrasi sehingga tidak terasa kering saat disentuh.
Namun, Putri mengakui bahwa pergi ke dapur untuk mengambil segelas air di tengah sesi menyusui bisa menjadi hal yang merepotkan. Jadi, siapkanlah botol minum yang dapat dibawa ke mana-mana.
"Ibu bisa siapkan botol minum saat sedang menyusui," sarannya.
Hal ini memberikan solusi praktis bagi ibu menyusui untuk tetap terhidrasi.
https://lifestyle.kompas.com/read/2024/10/22/130700620/jaga-volume-asi-busui-jangan-sampai-dehidrasi