Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Orangtua, Lakukan 4 Hal Ini agar Anak Tak Jadi Generasi Strawberry

KOMPAS.com - Di tengah dinamika era modern, banyak orangtua yang khawatir anak mereka akan tumbuh menjadi bagian dari "strawberry generation" atau generasi strawberry, generasi yang dianggap rentan dan mudah tertekan seperti buah stroberi.

Adapula orangtua yang secara tidak sadar memberlakukan pola asuh tertentu yang membuat mental anaknya terbentuk menjadi generasi strawberry.

  • Apa Itu Generasi Strawberry?
  • 5 Penyebab Anak Menjadi Generasi Strawberry

Untuk mencegah anak tumbuh menjadi generasi strawberry, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan.

4 cara mencegah anak jadi generasi strawberry

1. Menanamkan etos keluarga yang baik

Langkah pertama yang bisa diambil orangtua untuk mencegah anak menjadi generasi strawberry adalah menanamkan etos keluarga yang baik.

Menurut Guru Besar Universitas Indonesia sekaligus pendiri Rumah Perubahan Rhenald Kasali, anak-anak dengan etos keluarga positif akan tumbuh dengan semangat juang dan kepribadian yang kuat.

"Di kelas saya itu 30 orang bagus-bagus. Mereka duduk mendengarkan, pakai laptop untuk mencatat saat dosennya berbicara. Itu luar biasa, dan setelah saya lihat-lihat, etos keluarganya bagus, mereka sudah diseleksi," ujar Rhenald ketika diwawancarai Kompas.com, Senin (28/10/2024).

Dengan etos keluarga yang kuat, anak tidak akan tumbuh menjadi generasi strawberry yang rentan dan bermental lemah.

"Etos keluarga itu tentang kejujuran, rasa hormat, belajar kembali, menghormati sesama, disiplin, kerja keras, bisa bekerja sama, dan menyayangi teman. Itu semua adalah nilai-nilai yang tidak kelihatan," jelasnya.

2. Membiarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri

Orangtua perlu memberikan kesempatan agar anak menghadapi masalahnya sendiri.

Dengan menghadapi tantangan, anak dapat mempelajari banyak hal berharga untuk perkembangan karakter mereka.

"Anak menjadi hebat karena dia bisa meng-handle masalah. Tapi kalau setiap kali ada masalah, orangtua yang ambil alih, anak itu tidak pernah punya karakter," ungkap Rhenald.

  • Bukannya Jadi Mandiri, Orangtua Overprotektif Bikin Anak Manja
  • Gen Z dan Milenial Kelahiran Tahun Berapa Saja?

Jika anak tampak tidak sanggup atau meminta bantuan, barulah orangtua memberikan uluran tangan.

Kendati demikian, kata Rhenald, hal itu bukan untuk mengambil alih posisi anak dalam menyelesaikan masalah melainkan mengingatkannya agar lebih kuat dan tidak takut dalam menghadapi masalah apapun.

"Kecuali masalah itu sudah mengancam jiwanya, orangtua harus langsung turun," lanjutnya.

Ia mencontohkan, saat ini banyak orangtua aktif membentuk kelompok komunikasi di sekolah anak-anak mereka, tak hanya di tingkat sekolah dasar, tetapi juga hingga sekolah menengah atas (SMA) atau kuliah.

Padahal, seharusnya orangtua mulai memberikan kebebasan dan tidak terlalu campur tangan.

"Sekolah itu harus mulai melarang membentuk grup WA orangtua di SMA ke atas. Biarkan anak-anak menyelesaikan masalahnya sendiri," pungkas Rhenald.

Jika anak terlibat masalah dengan teman sekolahnya, biarkan mereka menyelesaikannya sendiri dengan guru sebagai mediator.

3. Kesadaran orangtua 

Menurut Rhenald, untuk mencegah terbentuknya generasi strawberry, dibutuhkan kesadaran dari orangtua itu sendiri.

Mereka perlu tegas mengarahkan anak pada hal-hal positif.

"Jangan sampai mereka tidak bisa tegas pada anak. Anak jadi bisa mengatur orangtua," tuturnya.

  • Ajari 5 Sikap Tegas Ini kepada Anak agar Tak Jadi Korban Bullying
  • 6 Tips Sukses di Pekerjaan Pertama untuk Gen Z

4. Memberikan ruang untuk anak merenung

Orangtua juga sebaiknya memberikan ruang untuk anak merenung dan tidak selalu mengintervensi.

"Anak juga butuh privasi, perlu "me time" untuk merenung dan mengevaluasi apa yang terjadi," tutup Rhenald.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, orangtua dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang tangguh dan siap menghadapi tantangan hidup, jauh dari label generasi strawberry.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/10/30/195000320/orangtua-lakukan-4-hal-ini-agar-anak-tak-jadi-generasi-strawberry

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com