Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tren Kencan Sepanjang 2024, Mak Comblang Jadi Pilihan Menarik

KOMPAS.com - Pada 2024, kencan tidak hanya menjadi kegiatan yang populer, tetapi juga beradaptasi dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat modern.

Berikut adalah tren kencan yang mencuri perhatian sepanjang tahun 2024.

Di era digital yang didominasi aplikasi kencan, kencan buta tetap menjadi pilihan yang diminati. Aktivitas ini biasanya difasilitasi oleh keluarga, teman, atau bahkan biro jodoh profesional.

Salah satu contohnya adalah acara Blind Date Indonesia yang dirintis akhir Desember 2023 dan menjadi tren pada tahun 2024.

Dalam acara ini peserta bertemu dengan kondisi mata tertutup dan diajak mengobrol selama 15 menit untuk mengenal karakter masing-masing.

Setelah itu, mereka membuka penutup mata dan melanjutkan kencan dengan kegiatan menyenangkan seperti bermain game atau makan bersama.

Dilansir dari Kompas.com (22/10/2024), sekitar 30 persen peserta yang mengikuti acara tersebut berlabuh ke pelaminan dan yang lainnya rata-rata memilih untuk berpacaran terlebih dahulu. 

Hal ini menunjukkan bahwa kencan buta dapat menjadi metode efektif untuk membangun hubungan yang serius.

Teknologi terus memengaruhi cara orang mencari pasangan, dengan aplikasi kencan tetap menjadi tren utama.

Platform ini memberikan akses mudah kepada pengguna untuk bertemu banyak orang dari berbagai latar belakang. Selain fleksibilitas waktu, aplikasi ini juga menawarkan pengalaman personal.

Dilansir dari Kompas.com (3/3/2024), Mengutip laporan Indonesian Usage Behavior and Online Security on Dating Apps, survei ini dilakukan kepada 1.165 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 63 persen atau 732 orang merupakan pengguna aplikasi kencan online.  

Namun, hanya 7 persen yang berhasil mencapai jenjang pernikahan, sementara 13 persen lainnya masih dalam tahap pacaran.

Meskipun hanya sedikit yang menemukan jodoh, aplikasi ini tetap populer karena kemudahannya. 

Salah satu tren kencan yang kontroversial di tahun ini adalah Friends with Benefits (FWB). Hubungan ini melibatkan aktivitas seksual tanpa adanya komitmen.

Meskipun banyak dilakukan, hubungan ini sering dipandang negatif karena bertentangan dengan norma sosial dan berpotensi memberikan dampak buruk pada kesehatan emosional.

"Untuk jangka panjang, bisa jadi merasa diri itu tidak cukup atau tidak layak," ungkap Psikolog Vania Susanto pada Kompas.com, belum lama ini. 

Hal ini menjadi pengingat bahwa hubungan tanpa komitmen dapat memiliki konsekuensi psikologis yang serius.

Double date tetap menjadi pilihan populer bagi banyak pasangan, di mana dua pasangan berkencan bersama.

Aktivitas seperti menonton film, makan di restoran, piknik, atau mengunjungi tempat wisata menjadi favorit.

Kencan jenis ini memiliki beberapa keuntungan seperti mengurangi rasa canggung dan meningkatkan pertemanan, karena mempertemukan pasangan dengan teman masing-masing.

Double date juga memberikan suasana santai yang memudahkan pasangan untuk saling mengenal tanpa tekanan.

Tren unik lainnya di tahun 2024 adalah peran mak comblang profesional bersertifikat.

Berbeda dari tradisi lama yang mengandalkan teman atau kelaurga sebagai perantara. Profesi ini menawarkan layanan yang lebih sistematis dan terstruktur untuk menemukan pasangan yang sesuai.

"Jadi mereka mencari alternatif yang lebih baik dengan datang ke aku. Dengan harapan untuk mendapatkan orang yang lebih berkualitas karena sudah di-filter," ujar mak comblang bersertifikat internasional, Rastrianez. 

Profesi ini sangat membantu individu yang sibuk atau yang merasa sulit menemukan pasangan melalui aplikasi kencan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/12/11/105627520/5-tren-kencan-sepanjang-2024-mak-comblang-jadi-pilihan-menarik

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com