Namun demikian, Sarinah sebagai department store yang menghubungkan produk lokal Indonesia dengan konsumen, tetap optimis menghadapi tantangan ini melalui strategi yang berfokus pada keunggulan unik atau unique selling point (USP).
Fetty Kwartati, Direktur Utama PT Sarinah mengatakan, keunggulan Sarinah terletak pada penyediaan produk yang terkurasi dengan baik, personal, dan menginspirasi.
"Mereka memang datang ke Sarinah itu untuk cari sesuatu yang menginspirasi, cari sesuatu yang personalized, cari sesuatu yang memang sangat Indonesia," ujar Fetty dalam acara Media Gathering Akhir tahun 2024 PT Sarinah di Sarinah, Jakarta, Senin (23/12/2024).
"Jadi dengan USP yang sangat kuat ini, mudah-mudahan kenaikan PPN maupun daya beli masyarakat yang menurun tidak benar-benar langsung berdampak secara drastis," lanjutnya.
Optimisme ini didukung oleh pertumbuhan penjualan yang mencapai lebih dari 15 persen pada tahun ini, meskipun di tengah situasi politik yang dinamis dan isu kenaikan PPN menjadi 12 persen.
Fetty menyebut, hal ini membuktikan bahwa orang datang ke Sarinah untuk sesuatu yang unik, bukan yang sifatnya masif atau yang bisa dibeli di tempat lain.
Strategi Sarinah Hadapi PPN 12 Persen
Lebih lanjut Fetty mengungkap, untuk mengantisipasi dampak kenaikan PPN menjadi 12 persen, Sarinah terus memperkuat kurasi produk yang ditawarkan.
“Target strateginya tentu kita akan mengkurasi ya, tapi ini juga dilakukan setiap saat, jadi kurasinya akan terus dilakukan sehingga produk-produknya yang bisa bisa dibilang “imun”, artinya PPN naik jadi 12% pun orang tetap mencari produk-produk tersebut,” paparnya.
Termasuk produk-produk artisan premium dengan daya tarik unik, diharapkan tetap diminati konsumen, terutama mereka dari kelas menengah atas.
Apalagi, produk dari desainer ternama, sering kali habis terjual segera setelah diluncurkan.
“Produk yang memang artisan dan memang karyanya sangat premium itu sangat bagus. Kemudian daya beli mereka kelas menengah atas, jadi sepertinya tidak terpengaruh dengan adanya tambahan 1 persen PPN. Ya mereka tetap datang dan tetap belanja,” jelas Fetty.
"Contoh desainer-desainer yang sudah terkenal dan sangat spesifik, begitu mereka launching produk, langsung habis diburu pelanggan meskipun harganya naik," tambahnya.
Selain itu, Sarinah juga memanfaatkan kunjungan wisatawan yang meningkat, baik dari kapal pesiar maupun pengunjung ekshibisi.
"Kami kerja sama dengan pihak ekshibisi di Kemayoran, JCC, atau ICE BSD. Malam setelah eksibisi selesai, mereka dibawa ke sini dengan bus. Bisa 300 orang, sampai 10 bus," ujarnya.
Dengan strategi ini, Sarinah yakin di tengah kenaikan pajak menjadi 12 persen tetap dapat melayani tujuan utamanya sebagai penghubung produk lokal Indonesia yang berkualitas dengan para konsumen, baik lokal maupun internasional.
https://lifestyle.kompas.com/read/2024/12/24/080500720/hadapi-ppn-12-persen-sarinah-optimis-produk-artisan-tetap-diminati