Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mitos Makan 12 Anggur Saat Tahun Baru Bikin Enteng Jodoh, Sudah Tahu?

KOMPAS.com - Pergantian tahun dirayakan dengan berbagai tradisi dan mitos yang masih dipercayai oleh masyarakat di seluruh dunia.

Tradisi atau mitos tersebut masih dipercaya oleh sebagian orang untuk mendapatkan keberuntungan dalam menyambut tahun yang baru.

Salah satu tradisi yang belakangan ini populer di media sosial adalah makan 12 anggur di malam tahun baru.

Tren ini pun mendapatkan antusiasme warganet yang ingin melakukannya di malam tahun baru nanti.

Lantas, apa makna di balik tren tersebut?

Melansir Vogue, Selasa (31/12/202), tradisi makan anggur di malam tahun baru ini merupakan tradisi dari Spanyol yang masih dipercaya banyak orang hingga saat ini.

Tradisi ini awalnya muncul pada akhir tahun 1890 atau awal tahun 1900-an.

Beberapa surat kabar akhir abad ke-19 menyebutkan bahwa tradisi ini dilakukan oleh kaum kelas atas saat makan siang di tahun baru.

Namun, sebagian besar orang Spanyol mulai menjalankan tradisi ini pada tahun 1909, ketika pedagang dari Alicante dan Murcia membagikan anggur di Puerta del Sol di Madrid dan menciptakan tradisi makan anggur ini.

Sementara itu, menurut profesor di University of Toledo yang mengkhususkan diri dalam cerita rakyat dan budaya populer, Dr. Daniel Compora, jumlah anggur yang dimakan biasanya 12 buah.

Hal ini dianggap mewakili keberuntungan di setiap bulannya di tahun yang akan datang.

“Makan 12 buah anggur pada tengah malam konon membawa keberuntungan untuk tahun baru yang akan datang, satu bulan keberuntungan per buah anggur,” kata Compora.

Ia menilai, banyak orang yang mempercayai bahwa 12 anggur tersebut harus dimakan pada tengah malam, tepat saat lonceng jam berdentang tanda pergantian tahun.

Beberapa orang pun makan 12 buah anggur tersebut sambil duduk di bawah meja.

Perilaku ini biasanya dilakukan agar mendapatkan jodoh di tahun yang baru.

“Varian lain menunjukkan bahwa melakukan hal itu akan memastikan seseorang menemukan cinta selama tahun mendatang,” ujarnya.

Lebih lanjut, pakar budaya dan guru bahasa di Babbel, Noel Wolf, menyatakan bahwa terdapat aturan yang cukup konsisten dilakukan oleh orang-orang yang mempercayai tradisi ini.

Aturan tersebut adalah harus menghabiskan 12 anggur sebelum pukul 12.01 dan tidak boleh mengunyahnya.

Meski begitu, tradisi ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

Sebab, jika tidak berhati-hati, bisa menyebabkan tersedak dan gangguan kesehatan lainnya.

“Setiap anggur mewakili harapan untuk 12 bulan ke depan, dan harus menghabiskan 12 anggur tersebut sebelum jam menunjukkan pukul 12:01, atau harapan tersebut tidak akan terwujud,” jelas Wolf.

“Kemudian, tidak boleh mengunyahnya, tapi ini cukup menuai berbagai kritik,” tegasnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/12/31/090916920/mitos-makan-12-anggur-saat-tahun-baru-bikin-enteng-jodoh-sudah-tahu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com