Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wajib Tahu, 5 Jenis Kekerasan dalam Hubungan yang Perlu Diwaspadai

Bentuk kekerasan bisa beragam, mulai dari fisik, emosional, hingga ekonomi, dan semuanya bisa berdampak buruk pada kesehatan mental serta kesejahteraan pasangan.

Psikolog Agata Paskarista menjelaskan, penting untuk mengenali tanda-tanda kekerasan dalam hubungan, agar bisa segera mengambil langkah yang tepat. Berikut adalah lima jenis kekerasan dalam hubungan yang perlu diwaspadai.

1. Kekerasan fisik

Kekerasan fisik merupakan bentuk kekerasan yang paling mudah dikenali, karena melibatkan tindakan agresif terhadap tubuh pasangan.

“Kekerasan dalam bentuk memukul, menampar, menggigit, menarik rambut, itu termasuk kekerasan fisik,” ujar Agata kepada Kompas.com, Jumat (31/1/2025).

Bentuk kekerasan ini dapat menyebabkan luka fisik dan trauma psikologis bagi korban. Jika seseorang mengalami kekerasan fisik dalam hubungan, penting untuk segera mencari bantuan dan perlindungan.

2. Kekerasan seksual

Tidak hanya dalam pernikahan, kekerasan seksual juga bisa terjadi dalam hubungan relasi romantis lainnya.

Setiap bentuk pemaksaan atau tindakan seksual tanpa persetujuan, merupakan bentuk kekerasan yang dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan emosional korban.

3. Kekerasan emosional

Kekerasan emosional sering kali sulit dikenali, karena tidak meninggalkan bekas luka fisik, tetapi dampaknya bisa sangat merusak. 

Menurutnya, bentuk kekerasan ini bisa berupa pengendalian berlebihan, ancaman, hingga mengisolasi pasangan dari lingkungan sosialnya.

Kekerasan ini sering kali membuat korban merasa terjebak dalam hubungan yang tidak sehat, bahkan merasa bersalah atau tidak berdaya untuk keluar.

“Kalau kekerasan emosional itu bentuknya seperti mengintimidasi, mengancam, mengontrol perilaku pasangan, atau membatasi hubungan kita dengan orang-orang terdekat,” kata Agata.

4. Kekerasan psikologis

Kekerasan psikologis adalah bentuk manipulasi yang bertujuan untuk mengendalikan pasangan, dengan cara membuatnya meragukan dirinya sendiri.

Misalnya, memanipulasi pasangan yang dalam berbagai bentuk, seperti gaslighting.

Gaslighting membuat korban merasa bahwa perasaannya tidak valid atau membuatnya meragukan ingatan dan persepsi sendiri.

5. Kekerasan ekonomi

Bentuk kekerasan yang sering kali tidak disadari adalah kekerasan ekonomi. Kondisi ini terjadi ketika salah satu pasangan mengendalikan akses finansial pasangannya secara berlebih.

Kekerasan ekonomi, bisa membuat korban menjadi sangat tergantung dan sulit untuk keluar dari hubungan yang tidak sehat.

“Mengontrol akses pasangan terhadap uang atau sumber daya lainnya. Kita harus tahu tanda-tanda ini termasuk kekerasan dalam hubungan juga,” tegas Agata.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/02/04/133500320/wajib-tahu-5-jenis-kekerasan-dalam-hubungan-yang-perlu-diwaspadai

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com