Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kurangi Limbah Pakaian, Ini 5 Tempat Donasi yang Menerima Baju Tidak Layak Pakai

KOMPAS.com - Pakaian tidak layak pakai dapat didonasikan ke tempat-tempat yang secara khusus menerima pakaian bekas.

Selama ini, orang-orang beranggapan bahwa pakaian yang tidak layak pakai hanya bisa berakhir di tempat sampah.

Padahal, pakaian bekas yang sudah robek, pudar, atau usang masih bisa dimanfaatkan kembali jika didaur ulang dengan tepat.

Berikut adalah lima tempat donasi pakaian yang menerima pakaian tidak layak pakai.

1. Jagatera ID

Jagatera ID merupakan perusahaan sosial yang bergerak di bidang pengumpulan sampah anorganik dan barang bekas.

Sampah-sampah yang tidak layak pakai, termasuk pakaian dan dalaman, akan dikumpulkan, dipilah, dan didaur ulang.

Oleh karena itu, Jagatera ID bisa menjadi pilihan yang tepat bagi orang yang ingin mendonasikan pakaian tidak layak pakai.

2. Greeny Indonesia

Greeny Indonesia juga menerima pakaian yang tidak layak pakai. Berdiri pada 2021 di Bogor, Greeny Indonesia memiliki visi misi untuk mengurangi sampah yang terbuang di lingkungan.

Mereka mengelola pakaian tidak layak pakai dengan cara mendaur ulang dan mengubahnya menjadi produk baru yang lebih bermanfaat.

Selain berfokus pada daur ulang, Greeny Indonesia juga aktif dalam kampanye edukasi tentang pentingnya pengelolaan limbah tekstil.

Mereka rutin mengadakan workshop, seminar, dan program komunitas untuk mengajak masyarakat lebih peduli terhadap isu lingkungan.

3. Setali Indonesia

Sebagai organisasi nonprofit, Setali Indonesia berfokus menangani masalah fesyen dan limbah tekstil dengan menerima donasi pakaian.

Mereka juga menerima pakaian tidak layak pakai untuk didaur ulang menjadi produk baru.

Pakaian yang sudah tidak bisa digunakan lagi akan diproses melalui metode upcycling dan recycling.

4. Sadar Lemari

Sadar Lemari juga menerima pakaian tidak layak pakai. Melalui unggahan di Instagramnya, mereka menjelaskan bahwa mereka menerima pakaian-pakaian yang sudah bolong, robek, dan bahkan pakaian dalam.

Melalui program donasi ini, Sadar Lemari turut mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilah pakaian sebelum dibuang.

5. Kekno Klambimu

Kekno Klambimu berasal dari bahasa Jawa yang berarti “berikan bajumu”. Sesuai dengan namanya, Kekno Klambimu menerima pakaian tidak layak pakai untuk kemudian diolah menjadi barang-barang baru.

Awalnya, Kekno Klambimu didirikan hanya sebagai Tugas Akhir (TA). Namun, mereka memilih untuk meneruskan Kekno Klambimu setelah bertemu dengan UKM Perca Ayu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/02/12/212000320/kurangi-limbah-pakaian-ini-5-tempat-donasi-yang-menerima-baju-tidak-layak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com