Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Zodiak Gemini Sering Dibenci?

KOMPAS.com - Gemini sering masuk daftar zodiak yang dibenci, apalagi di media sosial. Zodiak yang lahir dari 21 Mei sampai 20 Juni ini dianggap bermuka dua, salah satunya karena disimbolkan oleh sosok kembar.

"Saya tidak pernah mendapat respons positif setelah memberitahu orang-orang bahwa saya seorang gemini. Mereka biasanya akan berasumsi kalau saya bermuka dua," ucap seorang gemini, Maria Dmitriev, dilansir dari Independent, Jumat (13/6/2025).

  • Zodiak Gemini Mei dan Zodiak Gemini Juni, Apa Bedanya?
  • Karakter Cancer Juni dan Gemini Juni, Moody hingga Intuisi Kuat

Dmtriev melanjutkan, orang-orang cenderung mempermasalahkan perilakunya dengan menjulukinya sebagai "tipikal gemini" ketika ia melakukan sesuatu yang menurut mereka meragukan.

Ketidaksukaan terhadap gemini atau zodiak tertentu kerap terjadi, bahkan ada beberapa aplikasi kencan yang menawarkan fitur filter berdasarkan zodiak. Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi?

Alasan kenapa gemini tidak disukai bisa dilihat dari karakteristik pemilik zodiak tersebut, yang mana sesungguhnya bisa dilihat dari sisi positif dan negatif.

Menurut astrologer Clarisse Monahan, gemini termasuk zodiak berelemen udara yang mudah berubah. Pemilik zodiak ini fleksibel dan mudah beradaptasi, tapi bisa mudah goyah.

Dinaungi oleh planet Merkurius, gemini bisa berubah pikiran dengan cepat, bahkan tanpa peringatan sebelumnya. 

"Hal ini membuat mereka tidak bisa diprediksi, yang mana bisa menyenangkan tapi juga bisa membuat frustrasi," kata Monahan, dikutip dari Image.

Gemini juga bisa tampil menawan, serta jago mengekspresikan diri dan merayu. 

"Namun, kecerobohan dan bakat mereka dalam berbasa-basi membuat mereka menjadi penggoda terbesar dalam zodiak," tuturnya.

Di sisi lain, gemini juga punya rasa ingin tahu secara alamiah. Apalagi bila mereka menemukan hal yang menarik perhatian mereka. 

Selain dari karakteristik, ketidaksukaan terhadap gemini juga biasanya muncul dari pengalaman. Khususnya pengalaman menjalin kasih atau berteman dengan gemini.

Hal itu terjadi meskipun zodiak bukanlah ilmu pengetahuan, serta tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa zodiak tertentu berkaitan dengan kepribadian seseorang.

Popularitas pembahasan tentang zodiak di media sosial juga dinilai berperan besar terhadap persepsi seseorang akan zodiak tertentu. 

Pembahasan zodiak yang tadinya hanya tersedia di platform tertentu, saat ini bisa diakses dengan mudah. 

Pengelompokkan zodiak berdasarkan "zodiak yang disukai", "zodiak yang cocok", atau "zodiak yang tidak disukai" juga memudahkan seseorang untuk memperkirakan kecocokan mereka dengan teman dan kekasih baru, sekaligus menjadi filter yang cepat.

Zodiak membentuk bagaimana seseorang memilih untuk melihat orang lain, dikutip dari Independent.

Padahal zodiak bukanlah cara tepat untuk menyimpulkan kepribadian seseorang atau pengambilan keputusan.

Sebab, ada hal-hal lain yang harus diperhitungkan, antara lain keluarga, budaya, dan pendidikan.

"Seseorang adalah gabungan dari lebih banyak hal daripada zodiaknya saja. Keluarga, budaya, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman hidup, pertemanan, karier, dan kesehatan juga termasuk dalam kepribadian mereka," tutur penulis dan astrologer dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, Kerry Ward.

"Saya rasa tidak ada seorang pun yang mendasarkan interaksinya dengan orang lain, atau pendapat orang lain tentang dia, hanya berdasarkan zodiak," sambung Ward.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/06/13/210040520/mengapa-zodiak-gemini-sering-dibenci

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com