Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bahasa yang Kaya Kosakata Bantu Tangani Masalah Emosi, Ini Kata Psikolog

JAKARTA, KOMPAS.com – Ternyata bahasa yang memiliki banyak kosakata dapat membantu seseorang menangani permasalahan emosi yang sedang dialaminya.

Psikolog klinis Kezia Toto menuturkan, salah satu studi yang paling terkenal terkait hal tersebut adalah tentang persepsi warna.

  • Hati-hati, Negatif Self-Talk Bisa Pengaruhi Pola Pikir
  • Cerita Felicia Kawilarang Hadapi Negatif Self-Talk, Sempat Meragukan Diri

“Untuk bahasa yang memiliki lebih banyak kosakata untuk membedakan warna, orang-orang yang menggunakan bahasa itu ditemukan lebih mampu membedakan warna,” jelas Kezia dalam sesi reflektif tentang negative self-talk di Manzo, Jakarta, Selasa (24/6/2025).

Misalnya adalah bahasa Inggris. Nama-nama warna dalam bahasa tersebut bukan sekadar merah, kuning, hijau, dan biru.

Bahasa Inggris memiliki kata-kata seperti amaranth, apricot, beige, carmine, chartreuse, emerald, indigo, jade, mauve, ochre, periwinkle, prussian blue, slate gray, taupe, teal, dan viridian untuk mendeskripsikan sebuah warna.

“Jadi kalau ada bahasa yang lebih kaya kosakata, orang-orang lebih kompleks untuk membedakan warna. Lebih mampu dalam membedakan warna,” papar Kezia.

Dalam dunia psikologi, ada sebuah alat yang disebut sebagai roda emosi (emotion wheel). Roda emosi diciptakan oleh psikolog terkemuka asal Amerika Serikat bernama Robert Plutchik.

Roda emosi tersebut terdiri dari delapan emosi dasar dan tiga sub-bagian, yang mana dalam masing-masing sub-bagian memiliki kata-kata untuk mendeskripsikan sebuah emosi.

“Saya menggunakan roda emosi karena, misalnya amarah, seringkali amarah bukan jenis emosi yang kita tunjukan, bukan jenis emosi yang sebenarnya kita rasakan. Kadang-kadang, kita merasa dikhianati, merasakan kekecewaan,” jelas Kezia.

Ketika seseorang menggunakan kata yang tepat untuk mendeskripsikan emosi yang sedang dirasakan, hal ini dapat membantu dalam mengetahui apa yang ingin dilakukan terhadap emosi tersebut.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/06/28/090400920/bahasa-yang-kaya-kosakata-bantu-tangani-masalah-emosi-ini-kata-psikolog

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com