Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Gaya Rambut yang Membuat Wajah Terlihat Lebih Tua, Perhatikan Saat Pilih Potongan

Padahal, tanpa disadari, gaya rambut yang salah justru bisa memberikan kesan usia yang lebih tua dari yang sebenarnya.

Menurut para hairstylist, pemilihan gaya rambut yang kurang tepat dapat menonjolkan tanda-tanda penuaan seperti garis halus, kerutan, hingga kulit yang mengendur. Bahkan, rambut sehat sekalipun bisa terlihat “tua” jika tidak ditata dengan tepat.

Gaya Rambut yang Membuat Wajah Terlihat Tua

Berikut beberapa gaya rambut yang sebaiknya dihindari agar tidak menambah kesan usia, seperti dilansir dari berbagai sumber:

1. Rambut Lurus dan Datar

Gaya rambut yang terlalu lurus dan tanpa volume bisa membuat tampilan terlihat lelah dan kurang segar, terutama bagi mereka yang mulai mengalami penipisan rambut seiring bertambahnya usia.

“Seiring bertambahnya usia, rambut kita cenderung jadi lebih tipis, jadi tidak bagus kalau kita pilih gaya rambut yang menonjolkan kekurangan ini,” ujar hairstylist Firzanah Kabbabe.

Solusinya adalah menambahkan volume dengan teknik potongan layer atau memakai produk penata rambut seperti mousse.

“Coba untuk menggunakan produk seperti mousse, untuk memberi rambut kita sedikit berisi, terutama jika kita ingin punya wavy hair,” sarannya.

2. Poni Tebal

Poni memang bisa menambahkan kesan modis, namun jika tidak dipotong dengan tepat, hasilnya justru bisa membuat wajah terlihat lebih tua.

“Poni yang tebal akan terlihat berat di wajah, jadi kurang cocok, dan membuat kita tampak kurang muda,” kata Kabbabe.

Ia menyarankan untuk menghindari poni tebal yang membulat, terutama jika rambut cenderung kusut atau butuh banyak perawatan agar tetap rapi.

3. Ekstensi Rambut dan Wig yang Berlebihan

Penggunaan wig dan ekstensi memang bisa menunjang penampilan, tetapi jika berlebihan justru berdampak sebaliknya.

“Memakai ekstensi dan wig yang terlalu penuh akan terlihat tidak alami dan dapat membebani fitur wajah, sehingga membuat wajah tampak menua,” ujar Karen Mitchell, pemilik True Indian Hair.

Di sisi lain, tambahan rambut yang terlalu tipis juga bisa menyebabkan rambut tampak datar dan mengurangi kesan segar pada wajah.

Ekstensi ideal adalah yang menyerupai kerapatan alami rambut dan tidak tampak berlebihan.

“Cobalah untuk memakai curtain bangs,” saran Kabbabe.

Ia menekankan pentingnya menyesuaikan jenis poni dengan tekstur rambut masing-masing dan bentuk wajah, agar tidak memperjelas tanda-tanda penuaan.

5. Rambut Terlalu Panjang

Rambut panjang memang terlihat anggun, tapi jika tidak dirawat dengan baik justru akan memberi kesan tua dan kusam.

“Rambut panjang yang lurus dan berkilauan pastinya akan terlihat bagus. Tetapi, jika rambut alamimu tidak dalam kondisi yang bagus, gaya rambut yang sangat panjang dan kusam hanya akan memberikan efek sebaliknya," kata Kabbabe.

Jika enggan memangkas rambut terlalu pendek, gaya long layer dengan tambahan curtain bangs bisa jadi pilihan tepat.

“Coba ganti gaya rambut dengan long layer dan dikasih curtain bangs agar penampilan jadi lebih fresh,” tambahnya.

“Tidak peduli muda atau tua, kalau rambutnya rusak dan berantakan, maka penampilan akan rusak juga,” ujar Kabbabe.

Rambut yang rusak cenderung mudah kusut dan sulit diatur, sehingga tampilan jadi jauh dari kesan rapi. Maka dari itu, penting untuk menjaga kesehatan kulit kepala dan rambut agar potongan gaya apa pun terlihat maksimal.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/07/11/110128320/5-gaya-rambut-yang-membuat-wajah-terlihat-lebih-tua-perhatikan-saat-pilih

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com