Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Obrolan yang Bikin Hubungan Bahagia dan Langgeng Menurut Psikolog

Mark Travers, PhD, seorang psikolog spesialis hubungan mengatakan, pasangan dalam hubungan yang sehat memiliki kebiasaan membicarakan hal-hal penting, setiap hari.

"Percakapan mereka tetap menyenangkan, terhubung, dan bermakna karena mereka tak pernah berhenti belajar tentang satu sama lain," ujarnya, dikutip dari CNBC Make It, Jumat (22/8/2025). 

Lalu, apa saja sebenarnya yang biasa dibicarakan pasangan bahagia? Travers merangkum lima topik obrolan yang sering diabaikan kebanyakan orang, tapi justru menjadi kunci keharmonisan dalam hubungan.

5 topik obrolan yang bikin hubungan bahagia dan langgeng

1. Cek perasaan pasanganmu

Untuk menciptakan hubungan yang bahagia, penting bagi pasangan meluangkan waktu untuk saling memastikan perasaan masing-masing.

Bisa dengan bertanya apakah kamu merasa dicintai, merasa cukup didukung, atau sekadar mengekspresikan rasa syukur.

Ada juga yang melakukannya lewat hal-hal ringan, seperti mengenang momen lucu bersama atau merencanakan aktivitas yang ingin dilakukan berdua.

Kebiasaan sederhana ini membantu kamu tetap merasa diperhatikan, sekaligus mencegah masalah kecil berubah menjadi konflik besar. 

2. Ceritakan apa yang sedang kamu minati

Oborolan tentang minat atau kesukaan saat ini juga menjadi bahan penting. 

Misalnya, berbagi soal lagu favorit, buku yang sedang dibaca, serial yang ditonton, atau bahkan video TikTok yang lucu.

Walau tidak selalu punya hobi yang sama, kita bisa tetap antusias mendengar cerita pasangan.

Meski minat kalian berbeda, tak ada salahnya mendengarkan cerita satu sama lain. Justru, dari situ ada perasaan dan kehangatan baru yang bikin hubungan tetap hidup.

3. Mimpi masa depan

Selain berbicara soal hari ini, kamu juga bisa membicarakan rencana jangka panjang. 

Bisa berupa tujuan realistis seperti membeli rumah, membuka usaha, atau berlibur ke luar negeri.

Bisa juga mimpi yang lebih ringan dan imajinatif, seperti "Bagaimana kalau kita liburan setahun penuh?" atau "Kalau punya dapur impian, mau seperti apa?".

Travers menekankan bahwa membicarakan mimpi, sekecil atau sebesar apa pun, membantu pasangan merasa punya arah dan tujuan bersama. 

Obrolan seperti ini juga menanamkan optimisme dan harapan dalam hubungan.

4. Ketakukan dan stres yang dialami

Bagi pasangan yang sehat, hubungan adalah ruang aman untuk berbagi beban. Kamu tak harus segan menceritakan rasa takut, kegelisahan, atau hari berat di kantor.

Bahkan ketika kekhawatiran itu menyangkut hubungan itu sendiri, kamu percaya pasanganmu akan merespons dengan empati, bukan penilaian.

Dengan berbagi secara jujur setiap hari, hubungan pun terbangun di atas rasa aman dan saling percaya yang kuat.

5. Berbagi pikiran random 

Tak semua obrolan harus serius. Pasangan bahagia justru senang berbagi pikiran random yang tiba-tiba muncul, seperti saat mandi, teori konyol, atau pertanyaan "Bagaimana kalau...?". 

Meski terdengar sepele, percakapan ringan semacam ini memberi warna, tawa, dan spontanitas dalam hubungan.

Hal-hal kecil inilah yang sering kali menciptakan momen intim dan memperkuat ikatan emosional.

Pada dasarnya, kunci menjaga hubungan tetap hangat ada pada kesengajaan untuk terus berkomunikasi.

Dengan meluangkan waktu membicarakan berbagai hal-hal, kamu bisa terus merasa dekat, tumbuh bersama, dan menemukan kebahagiaan dalam percakapan sehari-hari. 

Jadi, jika hubunganmu terasa mulai datar, coba mulai dari lima hal sederhana ini.

Tak hanya buat komunikasi lebih hidup, tapi juga menjaga hubungan tetap hangat dan membahagiakan setiap harinya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/08/22/224511920/5-obrolan-yang-bikin-hubungan-bahagia-dan-langgeng-menurut-psikolog

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com