Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Red Flag Pasangan Melakukan Micro Cheating yang Sering Tak Disadari

Fenomena ini dikenal sebagai micro cheating. Perilaku ini perlu diwaspadai, sebab bisa berdampak buruk pada keharmonisan hubungan.

“Micro-cheating melibatkan perilaku-perilaku halus yang bisa merusak hubungan, meski orang tersebut tidak benar-benar berselingkuh secara fisik,” jelas Patricia Bathurst, LMFT, terapis pernikahan dan keluarga dari The Oasis, seperti dilansir Best Life, Sabtu (6/9/2025).

Karena sifatnya yang samar, micro cheating seringkali sulit dideteksi. Namun, para ahli hubungan mengingatkan agar pasangan lebih terbuka membicarakan batasan. 

Lalu, apa saja red flag pasangan mungkin melakukan micro cheating? Berikut sepuluh red flag yang perlu kamu waspadai.

10 Red flag pasangan melakukan micro cheating

1. Sering bersikap genit

Flirting yang dianggap main-main bisa jadi sinyal bahaya jika tujuannya untuk menarik perhatian lawan jenis. 

Menurut pakar hubungan sekaligus pembawa acara Cheating: When Love Lies Podcast, Jillian Hamilton menyebutkan, hal ini dapat membuat orang lain beranggapan bahwa pasangan tidak memiliki hubungan dengan siapapun.

“Menggunakan kata atau tindakan yang mendorong seseorang melihatmu lebih dari sekadar teman adalah red flag,” ujar dia.

Jika pasanganmu sering menggoda orang lain dengan nada romantis, meskipun tidak sampai berlanjut, itu bisa melukai kepercayaanmu.

2. Masih punya profil di aplikasi kencan

Salah satu bentuk micro cheating paling jelas adalah jika pasanganmu masih aktif di aplikasi kencan meskipun sudah berkomitmen. 

“Meski mereka tidak bertemu dengan siapapun, keberadaan profil itu tetap merusak karena memberi kesan bahwa mereka tersedia,” kata Bathurst.

Hamilton bahkan menyebut, perilaku ini bukan sekadar micro cheating, tapi sudah masuk kategori pengkhianatan serius.

3. Terlalu sering kirim pesan rahasia

Bertukar pesan dengan teman tentu hal wajar. Namun, jika pasanganmu menghabiskan waktu berjam-jam mengirim pesan dengan seseorang secara rahasia, itu bisa menandakan keterikatan emosional di luar hubungan. 

“Pesan yang berlebihan dan rahasia bisa menciptakan koneksi emosional yang merusak kepercayaan,” ujar terapis sekaligus pemilik EMDR Center of Denver, Jeanne Cross.

Jika sampai merasa perlu menghapus riwayat percakapan, itu tanda besar ada yang disembunyikan.

4. Curhat soal hubungan pada orang lain

Ketika pasangan lebih memilih mencurahkan isi hati, termasuk masalah rumah tangga atau percintaan, kepada orang lain ketimbang kamu, itu bisa disebut micro cheating. 

“Berbagi persoalan pribadi dengan orang di luar hubungan bisa menumbuhkan kedekatan emosional baru,” kata Cross. 

Hubungan emosional ini kadang justru lebih berbahaya daripada perselingkuhan fisik, karena memberikan keterikatan emosional.

5. Berdandan untuk menggoda

Tidak ada salahnya tampil menarik. Namun, jika pasanganmu mulai berdandan berlebihan hanya untuk bertemu orang tertentu, patut dicurigai. 

Hamilton mencontohkan kasus nyata, misalnya ketika seorang istri selalu tampil menggoda untuk bertemu terapis pasangan mereka atau teman lamanya yang tak pernah ia temui lagi. 

“Akhirnya, micro cheating ini berkembang menjadi perselingkuhan sungguhan,” ujarnya.

6. Memberi atau menerima hadiah diam-diam

Hadiah kecil sekalipun bisa bermakna besar jika diberikan secara rahasia. Tidak memberi tahu pasangan bahwa kamu dapat hadiah dari orang lain, khususnya lawan jenis, hal ini bisa jadi tanda red flag.

“Entah itu bunga, permen, atau barang kecil lainnya, jika dilakukan diam-diam, itu tetap red flag,” kata Hamilton. 

Memberi hadiah eksklusif tanpa sepengetahuan pasangan dapat menandakan adanya keterikatan emosional atau upaya menjalin hubungan tersembunyi.

7. Menyimpan banyak rahasia

Salah satu indikator paling jelas micro cheating adalah sikap tertutup. Pasangan mulai sulit menjawab ke mana ia pergi, bersama siapa, atau apa yang sedang ia lakukan. 

“Ketika kamu merasa tidak bisa berbagi detail sederhana tentang keseharian, itu tanda jelas adanya micro cheating,” tutur Hamilton.

Awalnya mungkin kecil, tapi sikap rahasia bisa berujung pada perselingkuhan yang nyata.

8. Sering membandingkan kamu dengan orang lain

Pasangan yang kerap membandingkanmu dengan orang lain, misalnya memuji kelebihan orang tertentu berulang kali, bisa jadi menyimpan ketertarikan emosional. 

“Menyebut-nyebut kelebihan orang lain secara terus-menerus dapat menandakan ketidakpuasan dan adanya distraksi emosional,” jelas Cross. 

Perbandingan seperti ini bisa membuatmu merasa tidak cukup baik, sekaligus membuka celah untuk micro cheating.

9. Melepas cincin pernikahan

Cincin pernikahan adalah simbol komitmen. Oleh karena itu, jika pasanganmu sengaja melepas cincin saat keluar atau bepergian, itu merupakan red flag serius. 

“Banyak pria yang sengaja melepas cincin ketika bepergian untuk urusan bisnis. Jika kamu menemukan cincin di kantong atau tasnya, itu tanda ada yang disembunyikan,” terang Hamilton.

10. Menyembunyikan aktivitas di media sosial

Media sosial sering menjadi tempat awal terjadinya micro cheating. Misalnya, menyukai atau berkomentar dengan nada genit di postingan orang lain secara diam-diam. 

“Jika dilakukan secara privat, interaksi online ini bisa jadi sinyal pasangan mencari validasi dari luar,” jelas Cross. 

Meskipun tidak selalu berujung pada perselingkuhan, perilaku ini tetap mengikis kepercayaan.

Micro cheating mungkin terlihat sepele, tetapi dampaknya bisa serius terhadap kepercayaan dan kesehatan hubungan. 

Jika kamu menemukan tanda-tanda ini, penting untuk membicarakannya secara terbuka dengan pasangan. Komunikasi yang jelas soal batasan bisa menjadi cara terbaik mencegah keretakan hubungan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/09/06/102129720/10-red-flag-pasangan-melakukan-micro-cheating-yang-sering-tak-disadari

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com