Setiap jenis kulit punya aturan masing-masing agar hasilnya maksimal dan tidak menimbulkan masalah baru.
Dokter kulit Alexander Witkowski, MD, Ph.D. menjelaskan, mengangkat sel kulit mati dapat membantu menyegarkan tekstur kulit, membuka pori-pori, dan mempermudah penyerapan produk perawatan kulit, seperti losion, dilansir dari Prevention, Sabtu (13/9/2025).
Eksfolisasi jangan terlalu sering
Meski penting, para ahli mengingatkan banyak orang justru salah langkah, karena melakukannya terlalu sering.
"Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan orang saat mengeksfoliasi wajah adalah 'terlalu sering'," kata Purvisha Patel, MD, dokter kulit bersertifikat.
Brooke Jeffy, MD, dokter kulit di Plexus Worldwide, juga menegaskan bahwa kebiasaan ini bisa membuat kulit kering, terasa kencang, gatal, bahkan memicu jerawat.
Frekuensi berdasarkan jenis kulit
Para ahli sepakat eksfoliasi, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi kulit masing-masing.
Pada kulit kering atau sensitif, cukup satu sampai dua kali seminggu, bahkan bisa lebih jarang. Jika sedang iritasi atau ada masalah kulit seperti eksim dan rosacea, sebaiknya dihindari dulu.
Untuk kulit berminyak atau rentan jerawat, sekitar dua sampai tiga kali seminggu. Produksi minyak berlebih bisa menyumbat pori-pori, sehingga eksfoliasi teratur membantu mencegah jerawat.
Bagi kulit kombinasi, bisa satu sampai dua kali seminggu. Fokus pada area berminyak yang lebih sering dibanding yang kering.
Terakhir pada kulit usia lanjut cukup satu sampai dua kali seminggu dengan produk yang lembut. Seiring usia, pergantian sel melambat, tapi kulit juga makin tipis sehingga rentan iritasi.
"Sesuaikan frekuensinya berdasarkan tampilan dan rasa kulit Anda," ujar Toral Vaidya, MD, pakar perawatan kulit dari Prose.
Bahaya eksfoliasi berlebihan atau kurang
Eksfoliasi berlebihan bisa memunculkan iritasi, kulit memerah, kering, hingga jerawat. Witkowski menekankan, tanda-tandanya bisa muncul beberapa hari setelahnya, bukan langsung.
Sebaliknya, jika terlalu jarang mengeksfoliasi, kulit terlihat kusam, terasa kasar, dan pori-pori mudah tersumbat.
"Jika Anda menyadari kulit Anda pecah-pecah atau mengelupas, terutama setelah mencoba produk baru, hentikan semua perawatan kulit dan beri waktu istirahat," kata Patel.
Waktu terbaik eksfoliasi
Menurut para ahli, waktu terbaik untuk eksfoliasi adalah di malam hari.
"Saat itulah kulit bekerja untuk meremajakan dirinya sendiri," ungkap Jeffy.
Di malam hari, kulit sedang aktif memperbaiki diri sehingga eksfoliasi bisa membantu proses alami tersebut.
Namun, Vaidya mengingatkan yang terpenting adalah konsistensi. Jika malam terasa tidak praktis, pilihlah waktu yang paling sesuai dengan rutinitas maisng-masing.
Tips sebelum dan sesudah eksfoliasi
Sebelum eksfoliasi, pastikan wajah sudah dibersihkan dari kotoran atau makeup. Setelahnya, jangan lupa bilas hingga bersih dan gunakan pelembap agar kulit tetap terhidrasi.
Jika dilakukan di pagi hari, selalu gunakan sunscreen karena beberapa bahan eksfoliator bisa membuat kulit lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari.
Vaidya menyarankan untuk menghindari penggunaan bahan aktif agar kulit tidak iritasi, seperti halnya vitamin C atau retinoid.
https://lifestyle.kompas.com/read/2025/09/14/083000720/seberapa-sering-harus-eksfoliasi-wajah-ini-kata-dokter-kulit