Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Cara Tetap Mindful dan Tidak Stres Saat Naik Transportasi Umum

JAKARTA, KOMPAS.com — Naik transportasi umum seperti bus, MRT, atau kereta bisa memicu stres, mulai dari padatnya penumpang, waktu tunggu yang lama, hingga rasa lelah setelah seharian beraktivitas.

Untuk mengatasinya, Wellness Enthusiast dan Practitioner Rahne Putri membagikan beberapa cara sederhana agar tetap tenang selama berada di transportasi umum. 

  • Transportasi Umum buat Bumil di Jabodetabek, Apa yang Masih Kurang?
  • Transportasi Umum di Jakarta Belum Ramah Ibu Hamil, Benarkah?

Menurutnya, kunci utama adalah menyadari momen dan menyeimbangkan pikiran agar tidak mudah terpancing oleh kondisi sekitar. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan agar tetap tenang dan tidak stres saat naik transportasi umum.

Alih-alih mengeluh soal keramaian atau keterlambatan, Rahne menyarankan untuk mengalihkan perhatian pada panca indra sebagai latihan mindfulness (kesadaran) sederhana.

“Coba alihkan fokus pada tiga hal yang bisa kamu lihat, dengar, atau rasakan. Latihan ini juga dikenal dengan 5 Senses,” ujarnya dalam acara Media Gathering #TenangBersamaBlueBird, di Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2025).

Dengan cara ini, pikiran yang semula gelisah karena situasi di sekitar akan perlahan kembali ke saat ini. 

Misalnya, kamu bisa memperhatikan detail kecil, seperti cahaya matahari yang menembus jendela, suara roda kereta yang berputar, atau embusan angin di wajah.

Latihan sederhana ini membantu menenangkan sistem saraf dan menurunkan tingkat stres. 

Tanpa disadari, kamu jadi lebih mampu menikmati perjalanan tanpa terganggu oleh hal-hal yang tidak bisa dikendalikan.

Pada era digital, hampir semua orang menghabiskan waktu di transportasi umum dengan menatap layar smartphone. 

Namun, menurut Rahne, kebiasaan ini sebaiknya dilakukan dengan kesadaran penuh agar tidak menambah stres.

“Sebelum buka media sosial, alangkah lebih baiknya tarik napas dulu. Tidak masalah scrolling saat di transportasi umum selagi konten yang dilihat bermakna dan tidak membuat tambah stres,” jelasnya.

Artinya, jangan sekadar membuka media sosial karena kebiasaan. Cobalah memilih konten yang positif dan memberi energi baik, seperti video edukatif, musik yang menenangkan, atau artikel inspiratif.

Dengan mindful scrolling, kamu tidak hanya mengisi waktu selama perjalanan, tetapi juga menjaga pikiran agar tetap ringan dan fokus.

Bila ingin menanamkan ketenangan dari dalam, Rahne menyarankan untuk menulis satu kalimat afirmasi positif di aplikasi notes yang biasanya sudah ada di smartphone.

“Coba tulis kalimat positif, misalnya, ‘Hari ini aku izinkan diriku untuk merasa bahagia’. Ini menjadi afirmasi positif yang bisa tertanam di diri kamu,” sarannya.

Kebiasaan kecil seperti ini bisa membantu membentuk pola pikir yang lebih optimistis dan penuh syukur.

Jika sudah terbiasa journaling, kamu juga bisa menulis hal-hal kecil yang kamu rasakan atau pelajari hari itu.

Menulis dengan sadar tidak hanya menyalurkan emosi, tapi juga menjadi cara sederhana untuk melepaskan ketegangan setelah berinteraksi dengan banyak orang selama perjalanan.

Menurut Rahne, momen menjelang turun dari kendaraan umum juga bisa menjadi waktu penting untuk menyiapkan energi positif sebelum melanjutkan aktivitas berikutnya.

“Coba tarik napas sebelum turun dari kendaraan umum. Lalu, ucapkan niat seperti, ‘Hari ini aku bersama ketenangan, menjemput rezeki yang juga menungguku’,” ujarnya.

Kalimat sederhana ini, lanjut Rahne, dapat membantu mengatur ulang suasana hati. Saat pikiran dan tubuh sudah selaras, seseorang akan lebih siap menghadapi kegiatan berikutnya dengan tenang.

Dengan mengawali langkah dari kendaraan dengan afirmasi positif, kamu tidak hanya meninggalkan perjalanan dengan perasaan ringan, tapi juga membawa energi baik ke dalam hari yang baru.

Transportasi umum bisa jadi ruang menenangkan diri

Rahne mengatakan, perjalanan dengan transportasi umum sebenarnya bisa menjadi waktu yang berharga untuk berhenti sejenak dari hiruk pikuk kehidupan.

“Selama kamu bisa memanfaatkan momen itu untuk sadar penuh maka perjalanan pun bisa berubah jadi ruang tenang pribadi,” tuturnya.

Dengan mempraktikkan mindfulness sederhana dan beberapa cara di atas, naik transportasi umum bisa menjadi pengalaman yang lebih damai dan menyenangkan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/10/22/133500620/4-cara-tetap-mindful-dan-tidak-stres-saat-naik-transportasi-umum

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com