Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agar Rambut Bersih Maksimal Perlukah Keramas Dua Kali?

KOMPAS.com – Sebagian orang percaya bahwa keramas dua kali berturut-turut bisa membuat rambut dan kulit kepala lebih bersih.

Namun, apakah benar metode ini memang lebih efektif atau justru bisa membuat rambut kehilangan kelembapan alaminya?

Menjawab hal tersebut, Trichologist sekaligus Founder of Woshday, Rey Nathanael, menjelaskan bahwa keramas dua kali tidak selalu wajib dilakukan oleh semua orang.

Kebiasaan ini justru perlu disesuaikan dengan kondisi rambut, frekuensi keramas, serta aktivitas harian seseorang.

Menurut Rey, langkah keramas dua kali memiliki fungsi berbeda pada setiap tahapnya.

Pada keramas pertama, proses ini berfungsi untuk menghilangkan kotoran, minyak berlebih, debu, serta sisa produk perawatan rambut seperti gel, hairspray, atau dry shampoo.

Sementara itu, keramas kedua bertujuan untuk benar-benar membersihkan kulit kepala dan batang rambut secara menyeluruh.

“Kalau saya sarankan keramas itu paling bagus dua kali. Pertama itu untuk remove excess shampoo,” tutur Rey dalam acara Grand Launch of Woshday di Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

“Kemudian yang kedua itu untuk membersihkan kulit kepala dan kotoran di batang rambut,” lanjut dia.

Dengan dua tahap pembersihan ini, kulit kepala menjadi lebih segar dan bebas dari sisa minyak yang dapat menyumbat pori-pori.

Hasilnya, rambut terasa lebih ringan dan tidak mudah lepek, terutama bagi mereka yang sering beraktivitas di luar ruangan atau tinggal di daerah beriklim panas dan lembap seperti Indonesia.

Kapan keramas sekali saja sudah cukup?

Meski efektif, Rey menegaskan, tidak semua orang perlu melakukan keramas dua kali setiap kali mandi. Jika seseorang mencuci rambut setiap hari, sekali keramas saja sebenarnya sudah cukup untuk membersihkan kulit kepala.

“Akan tetapi, jika kamu keramasnya setiap hari, maka sekali keramas saja cukup tidak perlu diulang sampai dua kali,” jelasnya.

Namun, bagi yang jarang mencuci rambut, misalnya setiap dua atau tiga hari sekali dan merasa kulit kepala terasa berminyak atau kotor, maka disarankan untuk melakukan dua kali keramas agar hasilnya lebih maksimal.

Dengan demikian, metode ini bukan soal benar atau salah, tetapi lebih pada kebutuhan masing-masing orang berdasarkan kondisi rambut dan rutinitas sehari-hari.

Jangan lewatkan kondisioner setelah keramas

Selain langkah keramas yang tepat, hairstylist ini juga menekankan pentingnya menggunakan kondisioner setelah mencuci rambut.

“Pastinya setiap kali keramas harus pakai conditioner. Sebab, fungsi shampo dan conditioner berbeda. Kalau shampo fokus pada kulit kepala, sedangkan conditioner untuk batang rambut,” kata Rey.

Kondisioner berfungsi memberikan nutrisi dan kelembapan pada batang rambut agar tidak kering, kusam, atau mudah patah. Rambut yang sering terpapar panas dari alat styling atau sinar matahari pun akan lebih lembut dan mudah diatur jika rutin memakai kondisioner.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, kondisioner sebaiknya diaplikasikan hanya ke batang rambut saja, lalu diamkan sebentar saja sebelum dibilas.

“Memakai conditioner pun tidak perlu didiamkan lama sampai 3 menit, padahal hanya 10 sampai 30 detik saja sudah cukup. Terpenting conditionernya merata saja dan langsung bilas,” jelas Rey.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/11/15/152000820/agar-rambut-bersih-maksimal-perlukah-keramas-dua-kali-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com