KOMPAS.com - Popok sekali pakai bekas tak harus menjadi limbah, dengan teknologi terkini popok bekas bisa didaur ulang menjadi benda-benda bernilai guna.
Bertepatan dengan hari Pencegahan Polusi Sedunia pada 2 Desember 2025, merek popok bayi Merries meluncurkan kemitraan dengan Kertabumi Recycling Center yang berpengalaman dalam pengolahan sampah melalui teknologi pirolisis.
Teknologi ini dapat mengubah popok bekas pakai menjadi energi alternatif terbarukan. Teknologi pirolisis bekerja dengan memecah material tanpa oksigen di suhu tinggi, untuk menghasilkan bahan bakar cair yang memiliki manfaat dan nilai guna.
"Sejak 2019, Merries jadi pelopor popok bayi yang mengedepankan kualitas dan juga mengedukasi Masyarakat tentang bagaimana mengolah popok bekas pakai dan juga pemanfaatannya kembali menjadi benda bernilai guna", kata Vice President Marketing Kao Indonesia, Susilowati.
Ia menambahkan, melalui program Merries Senyumkan Lingkungan (MSL), popok bekas sekali pakai sudah didaur ulang menjadi pot tanaman, pemanfaatan gel Merries menjadi media tanam, sampai pemanfaatan kembali kemasan menjadi tote bag, pouch, dan meja lipat untuk Posyandu.
Tahun ini, program daur ulang diperluas menjadi bahan bahar alternatif.
Program Bahan Bakar Merries (BBM) melalui MSL dimulai dengan pembentukan ekosistem pengolahan popok bekas pakai berbasis masyarakat, edukasi, serta sosialisasi untuk peningkatan kesadaran perubahan perilaku pengolahan popok bekas pakai. Program ini dimulai di wilayah RW 04 dan Posyandu Pondok Kacang Barat, Tangerang Selatan.
"Peran serta aktif masyarakat secara langsung menjadi hal yang terpenting dalam keberlangsungan kegiatan ini," kata Susilowati.
Dalam program BBM, masyarakat diajak untuk melakukan pembersihan popok bekas pakai dan pengeringan, sampai membawanya ke titik pengumpulan yang tersedia di Kertabumi Recycling Center dan beberapa Posyandu yang bekerja sama.
Untuk selanjutnya, Kertabumi Recycling Center akan mengolah popok bekas pakai yang diterima dari masyarakat melalui mesin teknologi pirolisis, untuk nantinya akan menjadi bahan bakar berupa diesel solar dan bensin.
Bahan bakar itu akan dimanfaatkan untuk kebutuhan operasional mesin daur ulang Kertabumi Recycling Center, serta residu yang dapat dimanfaatkan menjadi media tanam dan urban farming.
"Di Kertabumi Recycling Center, kami secara aktif berupaya untuk mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan melalui edukasi dan pengelolaan kreatif serta menciptakan nilai dari sampah. Kesamaan nilai dan misi inilah yang juga melandasi kerja sama Kertabumi Recycling Center dan Merries," kata Co-founder Kertabumi Recycling Center, Santi Novianti.
https://lifestyle.kompas.com/read/2025/12/03/130000520/popok-sekali-pakai-bekas-tak-harus-jadi-limbah-bisa-didaur-ulang-