DEPOK, KOMPAS.com - Memilih daycare harus dilakukan dengan hati-hati karena daycare bukan sekadar tempat menitipkan anak ketika ayah dan ibu bekerja di luar rumah. Daycare harus menjadi tempat yang aman dan nyaman agar sang buah hati bisa bertumbuh dan berkembang secara optimal.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengetahui red flag atau tanda bahaya sejak awal supaya tidak keburu salah dalam memilih daycare.
Red flag daycare
1. Lingkungan tidak ramah anak
“Red flag pertama mungkin dari lingkungan yang kurang sehat,” ungkap Manager Operasional HappyKids Daycare, Devianty, kepada Kompas.com di HappyKids Daycare cabang Sukatani, Tapos, Kota Depok, Kamis (4/12/2025).
Tentunya, orangtua tidak ingin menitipkan anak di daycare yang lokasinya kurang memadai untuk anak-anak, seperti dekat dengan tempat pengepul barang loak, tempat pembuangan sampah, atau permukiman yang warganya suka membakar sampah.
“Terutama daycare yang lokasinya dekat banget dengan jalan raya. Berarti itu kan polusi. Dan untuk faktor keamanan, saya rasa kurang,” ucap dia.
2. Tidak ada faktor keamanan
Perihal faktor keamanan, orangtua bisa melihatnya dari dua sudut pandang, yakni dari lokasi daycare dan sekuriti di area tersebut.
Dari lokasi daycare, apabila berada di dekat jalan raya, berpotensi anak bermain di dekat jalan raya.
“Lalu kalau keamanan (sekuriti) yang kurang, khawatirnya ada orang yang enggak dikenal tiba-tiba masuk. Makanya yang harus dipastikan itu adalah keamanannya,” tutur Devianty.
3. Komposisi pengasuh dan anak yang tidak seimbang
Devianty mengungkapkan bahwa komposisi yang tepat antara pengasuh dan anak adalah satu banding empat atau satu banding lima, yaitu satu pengasuh menemani empat atau lima anak.
Komposisi pengasuh dan anak yang tidak seimbang, seperti satu pengasuh dan sepuluh anak, tidak memungkinkan anak-anak untuk bermain dan belajar dengan optimal. Bisa saja ada beberapa anak yang terlantar.
4. Pengasuh kurang ramah
Anak bisa merasa kurang nyaman ketika diasuh oleh seseorang yang kurang ramah, bahkan tidak sabaran.
“Dari sikap pengasuhnya, dan kadang kalau pembawaan dan mukanya judes, cuek, itu juga perlu diwaspadai. Karena dari ekspresi wajah, gerak tubuh, suka terlihat (tidak ramah ke anak),” ucap Devianty.
5. Lokasi dan fasilitas yang tidak sesuai dengan brosur
Red flag selanjutnya adalah ketika lokasi dan fasilitas tidak sesuai brosur. Daycare yang aman adalah daycare yang mempromosikan diri dengan jujur.
“Cek apakah fasilitasnya sesuai atau tidak, apakah lokasinya, lingkungannya, dan keamanannya sesuai atau tidak. Ini untuk menghindari kalau cuma survei lewat online, sudah bayar dan segala macam, ternyata di lokasinya enggak ada nih (daycare),” tutur dia.
6. Tidak terbuka dengan orangtua
Menurut Devianty, setiap daycare seharusnya menjalin keterbukaan dengan orangtua untuk memberikan rasa aman pada mereka selama menitipkan anaknya.
Untuk daycare dengan fasilitas dapur untuk menyiapkan makan siang dan makan sore anak, misalnya, orangtua seharusnya diizinkan untuk memeriksa area tersebut.
Keterbukaan seperti itu menunjukkan bahwa daycare tidak menyembunyikan apapun perihal kebersihan peralatan dapur, bahan makanan, serta metode penyajian dan penyimpanan lauk.
“Kadang juga ada orangtua yang memang pengen lihat isi dalam kulkas kami, dan itu enggak apa-apa,” kata Devianty.
7. Tidak punya nomor izin operasional
Sebuah daycare harus memiliki nomor izin operasional karena ini menandakan bahwa tempat tersebut resmi, serta memenuhi kriteria dan standar pendidikan dari Dinas Pendidikan setempat.
Misalnya, sebuah daycare memenuhi kriteria dan standar dari segi lingkungan atau lokasi daycare berada, serta staf atau para pengasuh anak.
“Orangtua bisa cek juga soal nomor izin operasional daycare yang dituju ke Dinas Pendidikan terkait. Ketika survei juga bisa ditanyakan soal legalitasnya ke pihak daycare,” kata Devianty.
https://lifestyle.kompas.com/read/2025/12/05/062000520/7-red-flag-daycare-yang-wajib-diwaspadai-oleh-orangtua