Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berbagi MPASI di Tengah Bencana, Begini Cara AIMI Menjaga Kualitas Makanan

KOMPAS.com - Dalam situasi bencana, kebutuhan gizi bayi dan balita menjadi perhatian utama.

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) menegaskan, keamanan dan standar gizi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) menjadi prioritas dalam setiap bantuan yang disalurkan ke wilayah terdampak.

Ketua Divisi SDM AIMI Pusat sekaligus pengurus AIMI Sumatra Barat, Ria Oktorina, menjelaskan bahwa seluruh MPASI diproduksi di Dapur PMBA/MPASI AIMI, bukan menerima makanan jadi dari masyarakat.

“Setiap porsi MPASI dimasak pada hari yang sama, dikemas dengan label usia dan waktu konsumsi, lalu disalurkan oleh relawan. Sistem ini memastikan makanan aman, layak, dan sesuai kebutuhan bayi dan balita terdampak bencana,” jelas Ria saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (5/12/2025).

Pengawasan nutrisi dan edukasi orangtua

Dalam prosesnya, AIMI melibatkan tenaga kesehatan, termasuk nutrisionis, untuk memastikan setiap MPASI memenuhi standar gizi sesuai usia bayi, 6–9 bulan, 9–12 bulan, dan di atas 1 tahun. Selain MPASI utama, disediakan juga kudapan sehat, buah, dan air minum.

Tak hanya menyalurkan makanan, AIMI melakukan pendampingan gizi dan edukasi singkat bagi orangtua.

Orangtua diberikan panduan cara menyajikan MPASI dengan aman, menjaga pola makan anak, serta penguatan bagi ibu menyusui agar tetap dapat memberi ASI.

Kolaborasi dengan Puskesmas, tenaga gizi, dan kader posyandu memastikan praktik ini berlanjut meski relawan AIMI tidak selalu hadir di lapangan.

Donasi uang untuk jaga kualitas dan keamanan

Ria menekankan, AIMI hanya menerima donasi dalam bentuk uang, bukan MPASI jadi.

“Jika menerima makanan jadi, kami tidak bisa menjamin kebersihan dapur, cara pengolahan, atau keamanan komposisi untuk bayi. Dengan donasi uang, seluruh MPASI diproduksi di dapur AIMI sesuai prinsip PMBA Bencana, sehingga kualitas dan keamanan tetap konsisten,” jelasnya.

Sistem ini juga memungkinkan pemantauan penuh, mulai dari pemilihan bahan, proses memasak, pengemasan, hingga distribusi, sehingga setiap bayi dan balita yang menerima MPASI benar-benar mendapatkan makanan yang aman dan layak.

Kolaborasi untuk distribusi tepat sasaran

AIMI bekerja sama dengan berbagai pihak di lokasi bencana, termasuk Puskesmas, lembaga filantropi, komunitas lokal, dan mahasiswa relawan.

Kolaborasi ini mempermudah pendataan penerima, proses memasak, hingga penyaluran MPASI secara tepat sasaran.

Ria menambahkan, sistem ini memungkinkan AIMI untuk memastikan bantuan gizi mencapai bayi dan balita yang benar-benar membutuhkan, sekaligus memberikan edukasi kepada orangtua mengenai keamanan dan praktik gizi terbaik di masa darurat.

“Fokus kami adalah memastikan bayi dan balita tetap menerima MPASI yang aman, bergizi, dan sesuai kebutuhan usianya, meski berada dalam situasi darurat,” tutup Ria.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/12/06/113328920/berbagi-mpasi-di-tengah-bencana-begini-cara-aimi-menjaga-kualitas-makanan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com