Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Rita Berhasil Menurunkan Berat Badan 19 Kg Tanpa Olahraga, Konsisten Atur Pola Makan

KOMPAS.com - Menurunkan berat badan sering dianggap identik dengan olahraga rutin atau pendampingan medis.

Namun, Rita membuktikan bahwa perubahan pola makan dan konsistensi bisa menjadi kunci sukses diet, meski tanpa olahraga berat atau bantuan dokter. Terbukti, ia berhasil menurunkan berat badan hingga 19 kilogram dalam waktu satu tahun.

Bermula dari pengalaman body shaming saat mudik, Rita merasa perlu menunjukkan perubahan di tahun berikutnya.

“Dikatain 'masih gadis, enggak boleh gendut banget. Kasian nanti baju pengantinmu enggak muat.' Pulang dari sana, aku langsung bertekad buat ngurusin badan,” kata Rita, pengguna Threads dengan akun @ritastoner, saat diwawancarai Kompas.com, Senin (8/12/2025).

Mengubah kebiasaan makan, tanpa tekanan olahraga

Rita sadar dirinya bukan tipe orang yang rajin bergerak. Aktivitas fisik ringan saja cepat membuatnya lelah.

Karena itu, fokusnya adalah mengatur pola makan. Ia mulai mengontrol kalori, mengurangi camilan tidak sehat, dan memperbanyak jalan kaki sebagai bentuk gerakan ringan.

“Kalau aku memang bukan tipe yang rajin olahraga, cenderung mageran. Jadi aku ubah dulu kebiasaan makan aku, kontrol kalori dan mulai perbanyak jalan kaki,” kata Rita.

Rasa capek, jenuh, dan keinginan untuk menyerah sering muncul. Namun, Rita menekankan pentingnya tidak menyerah pada proses.

“Ga ada hasil yang mengkhianati usaha. Setiap perubahan yang kalian lakukan hari ini, percayalah di masa depan, tubuhmu akan berterima kasih,” ujarnya.

Rita mengandalkan air fryer sebagai alat bantu mengurangi minyak dalam makanan. Selain itu, ia juga menggunakan metode masak kukus dan rebus.

Menurutnya, air fryer berguna untuk mendapatkan tekstur crispy tanpa harus mengonsumsi minyak berlebih.

“Air fryer itu salah satu tools sih untuk bantu aku kurangi minyak. Tapi aku juga pakai teknik kukus dan rebus untuk makanan lainnya,” jelasnya.

Hasil diet membuat Rita merasakan perubahan signifikan, tidak hanya dari sisi fisik tapi juga mental.

Berat badan turun membuatnya lebih percaya diri, lebih bebas memilih pakaian, dan nyaman mengekspresikan diri.

“Aku merasa lebih percaya diri. Bisa centil dan pakai baju yang lucu-lucu. Karna punya badan ideal, mau pakai apapun pasti ngerasa oke,” kata Rita.

Bagi orang yang baru memulai diet atau kesulitan menurunkan berat badan, Rita menekankan pentingnya memulai langkah pertama dan konsisten.

“Mulai aja dulu. Aku tau nggak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi setiap perubahan yang kalian lakukan hari ini, percayalah di masa depan nanti, kamu akan berterima kasih ke tubuhmu sendiri karena sudah mau berubah untuk menjadi versi yang lebih baik,” ujarnya.

Cerita Rita menjadi bukti bahwa diet sukses tidak selalu harus dibarengi olahraga berat atau pengawasan dokter.

Konsistensi, pengaturan pola makan, dan metode memasak yang sehat bisa menghasilkan perubahan signifikan pada tubuh dan mental.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/12/09/101500120/kisah-rita-berhasil-menurunkan-berat-badan-19-kg-tanpa-olahraga-konsisten

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com