Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/06/2016, 11:00 WIB

KOMPAS.com - Selain perasaan bahagia karena kehadiran buah hati, banyak orangtua baru yang merasa cemas akan kesehatan bayinya yang baru lahir.

Usia bayi memang periode yang rentan karena sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang. "Terutama sebelum mereka mendapatkan vaksin, mereka mungkin lebih sulit melawan infeksi dibanding anak yang berusia lebih besar," kata David L.Hill, dokter anak.

Karena bayi belum mampu mengungkapkan perasaannya atau mengeluh karena sakit, selain menangis, sebagai orangtua kita perlu lebih waspada pada perubahan kebiasaannya.
Jika bayi atau balita Anda memiliki gejala berikut, segera periksakan ke dokter.

1. Demam
Bayi seharusnya tidak menderita demam pada usia sebelum 3 bulan. Jika suhu tubuh bayi baru lahir mencapai 38 derajat celcius, segeralah bawa ia ke dokter.

"Demam sebenarnya bukan sesuatu yang berbahaya, tapi pada bayi baru lahir demam bisa menjadi tanda infeksi bakteri," kata Hill.

Setelah bayi berusia di atas 3 bulan, kita bisa menunggu satu hari sebelum membawanya ke dokter. Selain suhu tubuh, reaksi tubuh bayi saat demam juga perlu diperhatikan. Bila bayi yang biasanya aktif lalu mendadak jadi lemas dan hanya tidur saja, sebaiknya diwaspadai.

2. Kuning
Bayi baru lahir terkadang mengalami kuning pada mata atau kulitnya (jaundice). Ini terjadi karena liver bayi terkadang belum bekerja optimal, sehingga mereka tidak bisa memecah kandungan dalam darah yang disebut bilirubin.

Pada kebanyakan kasus, kuning adalah sesuatu yang ringan dan bisa menghilang sendirinya. Dokter akan mengeceknya sebelum bayi baru lahir dibawa pulang. Tetapi, jika sampai beberapa hari kemudian kondisi kuningnya tak juga membaik, periksakan kembali ke dokter.

3. Ruam tertentu
Kebanyakan ruam akan menghilang bila kita menekan bagian kulit itu dengan jari. Jika bayi Anda memiliki titik merah pada leher, punggung, lengan, atau kaki yang tidak menghilang saat ditekan, waspadai. Jenis ruam itu bisa menandakan infeksi serius seperti meningitis atau penyakit pembuluh darah.

4. Muntah atau diare
Bila bayi dan balita muntah atau diare, segeralah bawa ia ke dokter lebih cepat dibanding gejala muntah dan diare pada anak yang lebih besar. Gejala yang perlu diwaspadai adalah popoknya tetap kering. Jika ia lama tidak pipis, kemungkinan ia dehidrasi.

5. Gangguan napas
Bayi yang mengalami gangguan napas biasanya bernapas dan mengeluarkan napas dengan cepat. Bila Anda bisa melihat celah antara tulang rusuknya masuk ke dalam setiap ia bernapas, itu merupakan tanda pernapasannya terganggu.

6. Sakit kepala
Bayi tak akan mengatakan ia sakit kepala, tapi balita bisa melakukannya. Misalnya ia berulang kali memegang kepalanya atau memakai kata-kata yang menandakan sakit. Penyebab sakit kepala pada bayi dan balita beragam, bisa yang ringan seperti kolik atau infeksi.

7. Menangis terus
Menangis merupakan cara bayi berkomunikasi ia membutuhkan sesuatu atau sedang sakit. Bila bayi Anda menangis seharian dan Anda tak bisa menenangkannya, periksakan ke dokter untuk mencari tahu apakah ada sesuatu yang membuatnya sakit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com