Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rustic Wedding" Cuma Cocok Buat Calon Pengantin Kreatif!

Kompas.com, 5 Desember 2016, 14:47 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis


KOMPAS.com – Pesta pernikahan bertema "rustic", atau dalam bahasa Indonesia diartikan "pedesaan", mulai populer karena dianggap menyajikan suasana unik. Namun, dibutuhkan kreativitas tanpa batas untuk menyajikan desain "rustic" nan indah. Apa saja yang dibutuhkan?

Dekorasi pesta lebih banyak berasal dari alam, misalnya, ranting kayu atau potongan batang pohon. Warna pun umumnya didominasi nuansa pastel yang lembut.

Pernak-pernik berbahan kayu pernah pula digunakan artis Hollywood Anne Hathaway ketika melangsungkan pernikahan "rustic" dengan Adam Shulman pada 2012. Situs web Eonline menyebutkan, pernikahan diadakan di antara pohon-pohon pinus di daerah Big Sur, California, AS.

Sebuah tenda besar dipasang di area berumput hijau yang lumayan luas. Di bawah tenda berjejer 18 meja kayu untuk mengakomodasi sekitar 150 tamu undangan.

Tiap meja dihiasi bunga mawar berwarna putih gading. Nuansa putih dan merah muda memang jadi warna pilihan Hathaway dan Shulman.

Walaupun sumber tersebut tidak menyebut secara detail, beberapa dekorasi pesta katanya diberi sentuhan vintage. Dekor ini sesuai dengan gaun pengantin Hathaway yang banyak dihiasi renda dan bordiran bergaya jadul.

Pada dasarnya, tak ada patokan khusus dalam mendesain "rustic wedding". Pasangan dapat berkreasi dengan memasukkan benda-benda favorit, seperti Hathaway yang membuat dekorasi "rustic" ala vintage.

Dok. Soehanna Hall Pelaminan pada pernikahan gaya "rustic" lebih menonjolkan unsur alam.

Unsur-unsur alam sebagai dasar "rustic" dapat pula dipadukan dengan gaya lebih modern. Pemilihan tempat juga beragam, bisa dilakukan di dalam atau di luar ruangan.

Kesan "rustic" memang secara natural terlihat ketika pesta dilakukan di alam terbuka. Penambahan ornamen dapat memanfaatkan kondisi yang sudah disajikan alam. Misalnya menambah bola lampu berwarna kekuningan di pohon untuk pesta pada malam hari.

Sementara itu, acara pernikahan di dalam ruangan juga punya kelebihan lain. Beragam dekorasi tambahan dapat disajikan tanpa khawatir kondisi cuaca yang mungkin tak bersahabat. Angin atau hujan bukan masalah.

Pada pesta pernikahan "rustic" di dalam ruangan, area pelaminan bisa didesain sedemikian rupa. Bagian depan panggung pelaminan, misalnya, dapat diletakkan tong atau kotak yang terbuat dari kayu untuk tempat hiasan bunga.

Ide ini pernah dilakukan salah satu pasangan yang melangsungkan pernikahan gaya "rustic" di Soehanna Hall, kawasan SCBD Sudirman, Jakarta. Beberapa foto sempat pula diunggah pada situs web resmi tempat tersebut.

Dalam ruangan yang dindingnya didominasi warna kayu itu, pelaminan didesain cukup sederhana. Kursi pengantin terbuat dari kayu dan hanya dilapisi bantal pada bagian dudukan.

Bunga-bunga untuk menghiasi panggung pelaminan pun dipilih yang tidak terlalu mencolok, dipadukan dengan jenis tanaman liar kecil berwarna-warni. Kesan natural semakin terlihat menonjol.

Dok. Soehanna Hall Rustic wedding menekankan pada dekorasi pesta yang serba natural. Elemen kayu dan tanaman hijau jadi dasar utama untuk hampir semua desain hiasan pesta.

Pesta pernikahan "rustic" tersebut mampu menampung setidaknya 600 orang. Para tamu pun dapat menggunakan dekorasi pesta sebagai latar belakang foto, salah satunya di tempat pajangan foto pra-wedding.

DIY

Pesta pernikahan "rustic" memang butuh kreatifitas. Pernak-pernik bertema do it yourself (DIY) bisa menjadi referensi. Banyak trik-trik DIY cocok dijadikan dekorasi pesta pernikahan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau