Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Sehat Anda Sebaiknya Tidur Telanjang

Kompas.com, 18 Mei 2017, 19:08 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber menshealth

HANYA 12 persen orang Amerika tidur telanjang. Di Indonesia angka itu pasti lebih rendah lagi. Padahal tidur tanpa pakaian ternyata baik untuk kesehatan. Inilah 5 alasan untuk mulai melepas baju sebelum naik ke ranjang nanti malam:

1. Tidur lebih nyenyak

Tidur tanpa pakaian akan membuat kita lebih lelap, ujar peneliti masalah tidur W. Christopher Winter, M.D. Suhu tubuh kita akan turun saat kita tidur dan meningkat sebelum kita bangun, namun pakaian yang melekat bisa mempengaruhi proses alami itu.

Pakaian bisa membuat tubuh kita terlalu hangat saat suhu seharusnya turun, dan ini membuat seseorang terbangun dengan keringat di malam hari. “Karenanya tanggalkan pakaian Anda dan biarkan tubuh berada dalam suhu yang tepat untuk tidur,” ujar Dr Winter.

2. Meningkatkan metabolisme

Suhu tubuh yang rendah pada malam hari akan membantu kita meningkatkan metabolisme, menurut penelitian tahun 2014 yang dimuat dalam journal Diabetes. Peneliti menemukan bahwa orang yang tidur di ruangan dingin menghasilkan lemak coklat dua kali lipat dibanding di ruang hangat. Ini adalah lemak yang tersipan di leher dan berfungsi membakar kalori sehingga tubuh menjadi hangat.

Menjaga suhu tubuh tetap rendah dengan tidur telanjang akan menghasilkan efek serupa, ujar salah satu peneliti Francesco S. Celi, M.D.

3. Melindungi area sekitar Mr. P

Tidur mengenakan celana dalam meningkatkan kemungkinan terkena infeksi di sekitar kemaluan, ujar Brian Steixner, M.D., urolog di Atlantic City, N.J. Pasalnya daerah yang tertutup celana dalam menjadi lebih panas dan lembab, tempat yang tepat untuk perkembangan bakteri.

Bila celana dalam itu juga terlalu ketat dan menyebabkan iritasi, maka bakteri di sekitarnya bisa menimbulkan infeksi. Oleh karenanya lepaskan celana dalam saat tidur agar testis dan penis kita lebih bersih, kering, dan sehat.

4. Sperma lebih sehat

Testis memerlukan suhu yang tepat agar bisa memproduksi sperma secara optimal. Suhu paling baik adalah 35 derajat celsius, sedikit lebih dingin dari suhu tubuh kita. Bila testis terlalu panas, kualitas sperma akan buruk, menurut penelitian di Finlandia yang mempelajari pengaruh sauna pada produksi sperma.

Nah, celana dalam yang ketat juga akan meningkatkan suhu di sekitar testis, sehingga bila Anda ingin sperma yang sehat, tidurlah tanpa busana.  

5. Makin dekat dengan pasangan

Sentuhan langsung dengan pasangan memicu pelepasan hormon okstosin di otak, menurut penelitian di Swedia. Hormon ini mengurangi stres, membuat kita merasa lebih dekat dengan pasangan, dan meningkatkan gairah seksual.

Dengan tidur telanjang, kemungkinan bersentuhan langsung dengan pasangan makin besar, sehingga seringkali berujung pada hal-hal yang menyenangkan.

Baca: Minimalkan Risiko Kanker Prostat dengan Tidur

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau