Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 2 Juni 2017, 11:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Hubungan yang dilandasi kommitmen jangka panjang seperti pernikahan tentu tak akan berakhir dalam satu malam. Hancurnya pernikahan akan terjadi perlahan bahkan bertahun-tahun.

Dalam masa-masa tersebut, tanpa disadari perlahan hubungan suami istri merenggang. Ketidakcocokan sedikit akan mudah memicu konflik dan jika berkepanjangan dapat membuat rumah tangga bubar.

Lantas, bagaimana mengetahui apakah yang dialami hanya pasang surut yang normal dalam kehidupan perkawinan atau ada sesuatu yang lebih serius? Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diwaspadai dalam hubungan Anda.

1. Rumah terasa sepi
Saat ada masalah yang dipendam, komunikasi dengan pasangan pun menjadi kaku. Obrolan seru dan mendalam tentang apa yang dialami hari ini di kantor atau aktivitas lain, berganti menjadi pertanyaan basa-basi.

"Salah satu klien saya yang sedang dalam proses perceraian mengatakan, ia tahu pernikahannya akan berakhir ketika setiap ia pulang ke rumah setelah bekerja, ia dan istrinya hanya duduk bersama di sofa sambil menonton televisi tapi tak tahu harus ngobrol apa," kata Samantha Burns, konselor pernikahan.

Sadari juga apakah Anda lebih senang menceritakan masalah Anda kepada sahabat atau saudara Anda. Memang tak ada salahnya minta masukan dari orang yang Anda percaya, tetapi jika Anda selalu lari ke orang lain untuk mengungkapkan rahasia dan perasaan, itu berarti kebutuhan emosional dan rasa percaya Anda sudah dipenuhi oleh orang lain, bukan pasangan.

2. Kata-kata menyakitkan
Di lain pihak, setiap kali Anda membuka mulut untuk memulai pembicaraan, sesuatu yang negatif atau menyakitkan langsung teringat. Kondisi ini sama buruknya dengan aksi diam-diaman.

"Jika hubungan Anda sudah sampai pada titik ini, maka kemampuan untuk berkomunikasi pun hilang. Anda dan pasangan sudah merasa tidak ada lagi hubungan dari hati. Setiap pembicaraan akan berakhir dengan komentar menyakitkan satu sama lain," kata Wendy Strgar, edukator seksual dan pernikahan.

Ketika komunikasi Anda dengan pasangan sudah tak berfungsi, jangan tinggal diam. Carilah bantuan, perubahan, atau pernikahan Anda berada dalam jurang kehancuran. "Ketika pasangan sering membuat Anda tidak percaya diri, mengolok-olok di depan orang lain, ini adalah peringatan," katanya.

THE GUARDIAN perceraian
3. Naksir orang lain
Walau Anda tidak melakukan sesuatu terhadap rekan kerja yang cantik atau teman kuliah yang dulu pernah ditaksir, tapi jika Anda terus-menerus memikirkannya, berarti kebutuhan fisik dan emosional Anda tidak terpenuhi dari hubungan saat ini.

Menurut Burns, memang pada orang yang hubungan pernikahannya sehat terkadang ada yang sedikit menggoda orang lain karena merasa hubungannya kuat dan tak akan terpengaruh.

"Tetapi, menggoda dan naksir untuk mencari tahu ada apa di luar sana karena dipicu oleh rasa tidak bahagia, adalah cerita yang berbeda," katanya.

4. Jarang melakukan kontak fisik
Pasangan yang berbahagia, apakah mereka baru menikah setahun atau 10 tahun, saling menyentuh satu sama lain karena itu menunjukkan rasa nyaman dan keintiman. Misalnya saja menggandeng tangan atau memeluk.

Sebaliknya, jika sentuhan kecil saja sudah membuat Anda merasa aneh atau tertekan, ini adalah lampu merah.

5. Lebih senang pergi dengan teman
Meski sudah menikah, menjaga ikatan sosial dengan teman tetap perlu. Tetapi, apakah Anda merasa lebih bersemangat dan senang menghabiskan waktu dengan teman-teman ketimbang dengan pasangan?

Tanda lain yang perlu diwaspadai adalah Anda sering menghindar atau menunda merespon telepon atau pesan yang dikirimkan pasangan ke ponsel. "Saling menghindar akan membuat Anda dan pasangan masuk lebih dalam ke jurang perpisahan," kata Wendy Patrick, pakar perilaku dan konselor pernikahan.


Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau