Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Rahasia Menghindari Perceraian dalam Berumah Tangga

Kompas.com, Diperbarui 01/03/2023, 06:30 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Pasangan mana yang mau rumah tangganya berada di ambang perceraian? Perceraian memang menjadi salah satu hal yang ditempuh, jika pasangan sudah tidak bisa mempertahankan keutuhan rumah tangga.

Tapi, bukankah sebaiknya mempertahankan dahulu? Mencari titik kesalahan dan memperbaiki bersama, sebelum palu hakim diketuk?

Kita sebetulnya bisa menghindari itu semua, dengan mengikuti beberapa tips menghindari perceraian, seperti di bawah ini.

1. Saling mendengarkan satu sama lain

Tips menghindari perceraian yang satu ini, merupakan hal dasar yang wajib dilakukan pasangan suami istri: saling mendengarkan satu sama lain.

Komunikasi yang bermasalah, seringkali menjadi penyebab akar masalah dari suatu hubungan, sehingga dibutuhkan komunikasi yang baik agar pernikahan langgeng.

Dengan mendengarkan pasangan, Anda juga  akan mengetahui perasaannya dan memahami apa yang ia pikirkan. Begitupun sebaliknya dengan pasangan Anda. Jangan malu mengomunikasikan semua hal bersama pasangan Anda.

Baca juga: Mencegah Perceraian karena Masalah Finansial

2. Utarakan perasaan Anda

Selain mendengarkan perasaan pasangan, Anda juga harus mampu untuk mengungkapkan perasaan Anda sendiri, sehingga pasangan dapat memahami sudut pandang Anda.

Memang agak susah mengekspresikan perasaan sendiri, tapi nyatanya itu perlu dilakukan agar tidak terjadi ketimpangan perasaan dan akhirnya kesal sendiri.

Sebenarnya, tip menghindari perceraian ini tergantung pada beberapa kondisi yang berbeda, tetapi kemampuan untuk mendegarkan perasaan orang lain dan mengutarakan perasaan sendiri akan menjadi hal yang sangat berguna ketika Anda dihadapkan dengan perceraian.

3. Mau berkompromi satu sama lain

Dalam setiap hubungan apapun, kompromi memainkan peran besar dalam keberhasilan atau kegagalan rumah tangga.

Pada saat yang sama, pasangan juga harus terbuka terhadap ide-ide Anda dan pandangan satu sama lain.

Maka hasil dari pernikahan bergantung pada masing-masing pihak, bagaimana mengesampingkan keinginan individu serta mewujudkan keinginan bersama secara realistis. Tak jarang kompromi sangat diperlukan untuk menghindari egoisme dalam hubungan.

4. Jangan menyalahkan satu sama lain

Siapa yang mau disalahkan dalam gagalnya suatu hubungan? Jawabannya, tidak ada. Suatu hubungan memang tidak bisa luput dari kesalahan dan pertengkaran.

Tapi menyalahkan pasangan tidak akan memperbaiki masalah Anda. Pasti ada yang saling mengeluh, dan keluhan itu biasanya disebabkan oleh harapan yang tidak realistis.

Baiknya, bicarakan berdua, dan terima kenyataaan bahwa tidak semua harapan berjalan sesuai kehendak. Dengan lebih ikhlas dan menerima, niscaya hubungan Anda dan pasangan akan jauh dari kata perceraian.

Baca juga: 5 Kiat Menyelamatkan Pernikahan dari Perceraian

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau