Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 10 Februari 2018, 09:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Tekanan pola asuh modern mungkin membuat banyak orangtua merasa galau dan bingung bagaimana menerapkan metode parenting yang tepat.

Padahal, jika kita mau melihat dengan jernih sebenarnya apa yang dibutuhkan anak dari kita sebagai orangtuanya tidak banyak.

Tak banyak berubah dari ketika Anda masih kecil dan merengek meminta ayah atau ibu Anda menengok mainan balok yang Anda susun, anak-anak kita di era digital ini juga hanya membutuhkan cinta dan waktu dari orangtuanya.

Anda tentu sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk si buah hati. Anda sudah menjadi ibu atau ayah yang baik untuk mereka. Namun, berikut adalah beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk memperbaiki diri sebagai orangtua.

1. Batasi memegang gadget saat bersama anak
Setiap keluarga mungkin telah membuat batasan durasi anak menggunakan gadget setiap hari, tetapi kebanyakan orangtua lupa untuk membatasi dirinya sendiri.
Faktanya, anak-anak juga sadar dan merasa bahwa orangtua mereka kurang memberi perhatian utuh saat sedang sibuk dengan gadgetnya. Hindari menggunakan gadget saat Anda sedang bersama anak dan buat interaksi yang nyata dengannya.

2. Hadir untuk anak
Saat sedang bersama anak, hadirlah untuk mereka. Buatlah hubungan yang nyata dengan anak-anak, menikmati waktu bersama dan mendengarkan ceritanya. Momen sederhana yang akan terus terekam sepanjang hidupnya. Anda bisa mengajaknya bermain, membacakan cerita, masak, olahraga bareng, atau ngobrol.

(Baca juga: Pentingnya Kedekatan Emosional Ayah dan Anak Perempuannya)

3. Merawat diri
Padatnya aktivitas membuat banyak ibu yang sebenarnya kelelahan. Banyak ibu yang merasa bersalah jika harus meluangkan waktu sendiri, padahal merawat diri sama pentingnya agar kita selalu memiliki energi untuk mengurus orang-orang tercinta. Anda bisa menghabiskan waktu sendiri, misalnya dua jam setiap minggu, untuk ke salon, ngopi dengan sahabat, atau hanya bersantai menonton drama korea setelah anak-anak tidur.

4. Jangan terlalu menyibukkan anak
Banyak orangtua yang mengikutkan anak-anaknya dalam berbagai aktivitas di luar sekolah. Walau kegiatan itu bisa memperkaya pengetahuan dan pengalaman anak, tetapi memberi waktu luang di rumah juga penting.

Bagi anak, waktu luang itu bisa berarti waktu untuk rileks dan mengistirahatkan diri. Ia bisa bermain dengan adik atau kakaknya, menikmati waktu santi di kamar, atau berinteraksi dengan ayah ibunya. Anak pun tidak akan terlalu stres karena terlalu banyak stimulasi dan kegiatan.

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi

5. Mendengarkan anak dengan sungguh
Mendengarkan anak merupakan salah satu cara untuk memahami mereka dan mengetahui apa yang mereka butuhkan. Anda mungkin akan mendapatkan kenyataan yang selama ini belum pernah diketahui tentang si kecil.

Kuncinya adalah berhenti melakukan aktivitas lain dan dengarkan apa yang disampaikan anak. Beri tanggapan yang tidak membuat anak merasa malu karena sudah bercerita.

Jika anak merasa orangtunya mau mendengarkannya, ia akan selalu datang kepada Anda saat senang atau sedih. Ini merupakan fondasi yang berharga untuk mendampingi anak melewati setiap tahap kehidupannya.

6. Berhenti mengejar kesempurnaan
Tidak membandingkan diri kita dengan orangtua lain adalah setengah dari pertempuran dalam modern parenting. Melihat Instagram ibu lain yang sempurna atau ibu di sekolah anak yang selalu terlihat aktif di sekolah anak, bisa membuat kita merasa "kurang" sebagai ibu.

Berhentilah mengejar kesempurnaan. Lagi pula tidak ada "ibu sempurna". Fokuslah pada apa yang penting bagi Anda, karena yang dibutuhkan anak hanyalah "ada" untuk mereka.

7. Berhenti melakukan semua untuk mereka
Tak sedikit orangtua yang "melakukan terlalu banyak" untuk anak-anak mereka. Pola asuh tersebut tidak membantu anak menjadi mandiri dalam jangka panjang.

Biarkan anak merasa bosan dan mencari cara menghibur diri sendiri. Ajarkan anak bagaimana mengambil sarapannya sendiri di meja makan, jangan langsung membantu mengerjakan peer sekolahnya kecuali ia memang butuh bantuan, serta berikan ia tugas pekerjaan rumah sesuai tingkat usianya.

8. Lakukan aktivitas dengan tiap anak
Aktivitasnya bisa sesuatu yang besar dan direncanakan atau kegiatan sederhana seperti naik sepeda keliling kompleks. Pilih satu kegiatan setiap minggu bersama satu anak, jika anak Anda lebih dari satu. Kegiatan bonding ini akan membuat mereka merasa spesial, berharga, dan mendapat perhatian penuh dari Anda walau waktunya singkat.

9. Bicara jujur tentang topik besar
Bersikaplah transparan untuk topik-topik besar dan tabu sejak anak masih kecil sangatlah penting. Misalnya saja membicarakan tentang seks, politik, kematian, atau bullying.

Bersikap terbuka dan jujur akan menunjukkan pada mereka bahwa membicarakan topik itu adalah hal yang normal, dan yang terpenting mereka akan selalu mencari Anda saat punya pertanyaan tentang sesuatu yang sensitif atau privat.

10. Beri contoh
Sejak hari pertama anak lahir, Anda akan selalu menjadi role model-nya. Salah satu alasan mengapa anak selalu meniru orangtuanya adalah karena mereka ingin menjadi seperti Anda. Berilah contoh yang baik untuk mereka dengan menunjukkan perilaku yang memang Anda harapkan akan mereka miliki.

(Baca juga: Kasus Dokter Cabul, Mengapa Orangtua Tak Sadar Anaknya Dilecehkan?)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau