Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daniel Mananta Sadari "Hal Gila" tentang Hutan Indonesia...

Kompas.com, 4 September 2018, 18:50 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Pentingnya penetapan Hari Hutan Indonesia diperbandingan dengan salah satu hari nasional, yakni Hari Kartini.

“Kalau semua orang kenal sosok Raden Ajeng Kartini karena kita merayakan Hari Kartini sejak kecil."

"Kebayang dong kalau setiap tahun kita merayakan Hari Hutan Indonesia?” kata Daniel.

Senada dengan Daniel, Annisa Rachmawati menyatakan Hari Hutan Indonesia perlu ditetapkan, karena Indonesia berhak memiliki hari hutan sendiri.

“Selain sebagai perayaan, penetapan Hari Hutan Indonesia juga bisa menjadi pengingat, berapa banyak lagi hutan yang mampu kita jaga, hutan yang telah menyediakan segalanya untuk kita.”

Realisasi Hari Hutan Indonesia

Siti Nurbaya Bakar saat berbincang bersama tim Hutan itu Indonesia di program Kick Andy Show, bulan Mei 2018, sempat menyatakan bahwa permohonan penetapan Hari Hutan Indonesia telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.

Ketika ditanyakan berapa jumlah penandatangan petisi agar permohonan dikabulkan, Menteri KLHK pun memberikan jawabannya.

Dia menyebut, Presiden pernah mengatakan, setiap permohonan rakyat Indonesia adalah penting, termasuk yang disampaikan melalui petisi, berapa pun jumlah penandatangannya.

Pada kesemptan yang sama, Siti Nurbaya sempat menyampaikan apresiasinya atas permohonan penetapan Hari Hutan Indonesia yang muncul dari masyarakat.

"Artinya ada kesadaran dan tekad bersama untuk menetapkan ciri identitas kita,” kata dia.

Kini, Petisi #JagaHutan masih terus bergulir, dan realisasi Hari Hutan Indonesia sangat bergantung kepada Presiden Jokowi dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Hari ini tercatat petisi #JagaHutan telah mendapatkan 220.082 tanda tangan.

“Ini adalah pencapaian bersama, kita, rakyat Indonesia, termasuk di dalamnya para influencers, para musisi, rekan media yang selama ini telah mendukung gerakan kami."

"Mereka telah terus memberikan 'bahan bakar' motivasi kami untuk terus bergerak,” ujar Riry Silalahi.

“Kami merasa makin termotivasi melihat jumlah penandatangan petisi ini, karena ini artinya orang Indonesia peduli akan hutan Indonesia dan menyadari kekayaan hutan kita.”

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau