Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/10/2018, 13:48 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Menikmati wisata sejarah adalah salah satu alasan turis datang ke Amsterdam, Belanda. Maka mengunjungi kompleks bangunan tua bekas pabrik bir Heineken bisa masuk dalam list wisata Anda.

Di pusat kota Amsterdam, tepatnya di Stadhouderkade 78, bangunan bekas pabrik bir Heineken ini tak banyak berubah sejak dibangun tahun 1867.

Pabrik ini masih tetap dipakai sampai tahun 1988 ketika pabrik baru yang lebih besar dan modern dibangun di luar kota Amsterdam.

Pabrik lama tersebut kemudian dijadikan semacam museum dan diberi nama Heineken Experience.

Di sini kita bisa melihat perjalanan bisnis yang dibangun oleh Gerard Adriaan Heineken dan bagaimana tongkat estafet bisnis ini diturunkan kepada keturunannya.

Salah satu dari dinasti Heineken yang cukup terkenal adalah Alfred Heineken yang memiliki banyak ide brilian dalam pemasaran produk bir.

Misalnya ia mengubah botol bir Heineken menjadi botol kaca hijau dengan lambang bintang merah seperti yang kita kenal sekarang ini.

"Dulu semua bir dijual dalam botol kaca coklat supaya rasa bir tidak berubah kena sinar matahari. Tapi Heineken memilih botol hijau supaya lebih menonjol di rak bar," kata Eline, pemandu kami.

Logo yang pernah dipakai bir Heineken dari waktu ke waktu.KOMPAS.com/Lusia Kus Anna Logo yang pernah dipakai bir Heineken dari waktu ke waktu.
Salah satu benda bersejarah yang bisa kita lihat adalah penghargaan berupa medali emas yang diterima Heineken saat mengikuti Paris World's Fair tahun 1990.

Eline menceritakan, ketika itu mengikuti pameran dunia adalah salah satu strategi untuk memperkenalkan sebuah produk pada konsumen mancanegara.

"Setelah mengikuti Paris World's Fair, bir Heineken mulai diekspor ke negara-negara Eropa lain," ujarnya.

Pada beberapa titik, kita juga bisa menikmati koleksi materi iklan bir jadul dan juga desain logo yang pernah dipakai Heineken.

Sejarah panjang Heineken ini dikemas dalam potongan-potongan film bisu dan juga teknologi multimedia yang canggih. Semua bercerita tentang kesuksesan Heineken.

Pemandu menjelaskan pada pengunjung Heineken Experience bahan-bahan utama pembuatan bir.KOMPAS.com/Lusia Kus Anna Pemandu menjelaskan pada pengunjung Heineken Experience bahan-bahan utama pembuatan bir.
Pembuatan bir

Selain melihat sejarah bisnis Heineken, pengunjung juga akan diajak melihat bagaimana bir dibuat.

Eline menjelaskan, ada empat bahan utama bir, yaitu air, barley, bunga hops, dan yeast.

Di Heineken Experience ini kita akan melihat mulai dari barley (sejenis gandum) dimasukkan ke dalam lumbung, direndam, dicampur dan diaduk dengan air lalu dipanaskan. Kemudian barley yang sudah berubah menjadi gula ini disaring sambil ditambahkan hops.

Setelah brewing, hasil saringan yang disebut wolt itu kemudian masuk dalam tahapan fermentasi dengan yeast (organisme yang mengaktifkan fermentasi).

Pada proses ini, gula dikonversi menjadi alkhol dan karbon dioksida. Prosesnya berlangsung sekitar 7-21 hari tergantung tipe bir.

Bagian depan Heineken Experience di Amsterdam, Belanda.KOMPAS.com/Lusia Kus Anna Bagian depan Heineken Experience di Amsterdam, Belanda.
Inovasi yang dipakai oleh pendiri Heineken adalah pemanfaatan yeast murni. Dr.Elion, murid Louis Pasteur, ilmuwan terkenal dari Perancis, menciptakan Heineken A-Yeast di tahun 1886 yang digunakan untuk proses fermentasi bir Heineken sampai hari ini.

Salah satu yang paling menarik dari museum ini barangkali adalah melihat tangki-tangki tembaga berukuran raksasa yang dulu dipakai untuk merebus bir.

Di bagian akhir dari tur, pengunjung bisa berfoto atau membuat video karaoke sambil mengayuh sepeda seperti halnya penjual bir di masa lalu.

Untuk kenang-kenangan kita bisa membeli souvenir Heineken seperti topi, kaus, ataupun membeli gelas dan botol bir yang digrafir dengan nama kita.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com