Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkan Memasukan Jins Ke "Freezer" Membuatnya Lebih Awet?

Kompas.com, 18 Maret 2019, 06:06 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada mitos yang mengatakan, memasukan celana berbahan jins ke dalam freezer akan membuarnya awet daripada mencucinya.

Alasannya, suhu dingin dalam freezer bisa mematikan bakteri dan kuman dari keringat dan tubuh yang menempel pada celana.

Tapi benarkah memasukan jins ke dalam freezer benar-benar mampu membersihkan dan menjaga celana denim favorit kita?

Sayangnya, menaruh jins ke dalam freezer tak mampu membunuh bakteri, kecuali suhu berada di bawah 80 derajat titik beku.

"Suhu freezer hanya sekitar nol hingga empat derajat, jadi itu tidak cukup dingin untuk membunuh bakteri," ujar pakar dermatologis bernama Alok Vij.

Selain itu, jeans yang telah kita pakai menyimpan sel-sel kulit mati, minyak dari kulit, sisa makanan dan kotoran yang akan membantu bakteri berkembang selama pemakaian sehari-hari.

Mencucinya adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan sumber kuman tersebut. Bakteri berlebih pada kulit dapat menyebabkan folikulitis, ruam seperti jerawat di kaki.

Baca juga: Mengapa Selalu Ada Saku Kecil di Celana Jins?

Selain itu, memakai jins yang kotor menyebabkan infeksi jamur yang berujung gatal. Misalnya, kita memiliki jamur kaki dan mengenakan celana jins. Itu membuat organisme jamur menempel di kaki celana saat kita menariknya atau menggulungnya.

Jika memakainya berulang-ulang, kita bisa menyebarkan jamur ke pangkal paha atau paha kita. Ini membuat kita tak hanya memiliki jamur kaki, kita juga menderita gatal di seluruh tubuh.

Lalu, bagaimana cara mencuci celana jins tanpa harus mempengaruhi warna dan kualitasnya? Kita tentu tak ingin jins favorit kita berubah warna dan kualitasnya.

Untuk menjaganya, kita tidak perlu mencuci celana jins setiap kali memakainya. Cucilah setelah kita memakainya sebanyak dua atau tiga kali.

Baca juga: Tips Merawat Celana Jins agar Lebih Awet

Kita juga harus merelakan jins favorit kita berakhir di tempat sampah jika telah kotor atau penuh noda. Jika jins telah lembab karena keringat, sebaiknya kita tak usah memakainya lagi.

Kita juga tak perlu mencucinya dengan air panas. Air dingin membantu menjaga kain dengan lebih baik dan membantu warna jins tetap utuh.

Sabun dalam deterjen pun sangat ampuh menghilangkan bakteri di celana jins kita.

Meninggalkan pakaian di lingkungan yang lembab atau hangat membuat bakteri tumbuh kembali dan berkembang. Jadi, pastikan kita benar-benar jins kering setelah mencucinya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau