Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos Keliru, Pasta Gigi Bisa Kencangkan Vagina dan Atasi Ejakulasi Dini

Kompas.com, 14 Oktober 2019, 11:05 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber NYPost

KOMPAS.com - Untuk mendapatkan vagina yang sempurna dan hubungan seks lebih memuaskan, banyak cara dilakukan wanita. Mulai dari yang bersifat medis dan dilakukan dokter, hingga mempercayai mitos-mitos yang sulit dibuktikan kebenarannya.

Salah satunya adlaah menggunakan pasta gigi untuk mengencangkan vagina mereka. Namun, jangan tergoda mencobanya karena dokter memperingatkan itu adalah ide yang sangat buruk dan dapat menyebabkan kerusakan parah.

Vanessa Mackay, dokter konsultan ginekolog dan juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, memperingatkan bahayanya.

"Memasukkan pasta gigi ke dalam vagina, atau pada vulva, bukan hanya tidak nyaman, juga dapat menyebabkan kerusakan serius dan mengganggu flora alami vagina yang berisiko pada potensi infeksi seperti vaginosis bakteri dan sariawan," katanya.

Beberapa jenis pasta gigi mengandung partikel kecil yang juga dapat menyebabkan luka mikro yang menyakitkan pada dinding vagina.

Oluwole Yusuf, seorang dokter di Nigeria, mengatakan dia telah melihat "obsesi baru-baru ini" pada wanita yang menggunakan pasta gigi untuk mengencangkan vagina.

Menurut Yusuf, menggunakan pasta gigi pada vagina bahkan bisa mengganggu kesuburan.

"Pasta gigi terlalu pedas dan terlalu kasar untuk bagian tubuh yang sensitif seperti vagina dan dapat menghancurkan organisme yang dimaksudkan untuk melindungi vagina dari kemungkinan infeksi," katanya.

Jika vagina tidak bisa lagi melindungi dirinya sendiri, tubuh rentan terhadap infeksi yang nantinya bisa menghancurkan organ reproduksi dan menghalangi kemungkinan hamil.

Baca juga: Vagina Bau? Cermati Penyebab dan Cara Mengatasinya

Alih-alih percaya pada mitos yang tidak jelas, Yusuf mengatakan ada latihan atau praktik lain yang bisa dicoba perempuan untuk mengencangkan vagina secara perlahan.

"Latihan Kegel dan latihan yoga adalah bagian dari latihan yang dapat membuat vagina kencang tanpa terlibat dalam praktik berbahaya," kata Yusuf.

Mackay juga merekomendasikan latihan dasar panggul untuk wanita yang khawatir tentang kerenggangan vagina.

Bukan untuk penis

Sebuah laporan juga menyebut, ada pria menggosok pasta gigi pada penis mereka untuk bertahan lebih lama saat berhubungan seks.

Para ahli juga memperingatkan, hal itu dapat menyebabkan kerusakan parah dan menyebabkan luka bakar yang menyakitkan pada penis.

Tren ini diperkirakan telah muncul dari serangkaian video YouTube dan unggahan pada Reddit, yang mengklaim metode aneh ini bisa berhasil.

Secara khusus, seorang YouTuber, Jose Barber, mengklaim, pasta gigi akan mengatasi masalah ejakulasi dini dan disfungsi ereksi tanpa obat-obatan berbahaya--dan akan bertahan selama 30 menit lebih lama.

Padahal, minyak peppermint dan bahan kimia lainnya dalam pasta gigi, termasuk zat pemutih, bisa sangat mengiritasi kulit sensitif. Selain itu, risiko luka bakar ringan atau melepuh juga bisa terjadi.

Baca juga: Dari Gula hingga Keturunan, 11 Mitos Kanker yang Jangan Lagi Dipercaya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau