KOMPAS.com - Meski bukan hidangan asli Indonesia, burger termasuk makanan yang jadi favorit bagi kita. Cara membuat burger pun sebenarnya cukup sederhana.
Burger terdiri dari setangkup roti bundar yang diisi dengan daging giling berlemak ditambah aneka topping dan saus yang membuat kandungan lemak dan kalorinya makin tinggi.
Bila kamu mengonsumsinya, butuh push up tanpa henti selama satu jam untuk membakarnya.
Karena tinggi lemak dan kalori itulah, banyak orang yang menganggap burger bukan makanan sehat. Padahal, burger masih punya potensi menjadi makan sehat berdasarkan pemilihan bahan-bahan dan porsinya.
Memilih jenis daging untuk burger sehat
Banyak yang beranggapan bahwa burger identik dengan isian berupa daging sapi yang digiling.
Sebetulnya, daging burger (beef patty) bisa diganti dengan daging ayam, daging kalkun, daging ikan, jamur, bahkan tempe. Semua tergantung pada kreativitas orang yang memasaknya.
Supaya burger menjadi makanan sehat, salah satu kuncinya adalah memilih jenis daging sapi rendah lemak. Dengan ini, burger bisa menjadi sumber protein, zinc, vitamin B12, selenium, fosfor, niacin, dan zat besi yang baik.
Sebagai contohnya, daging rendah lemak bisa dimanfaatkan. Dalam 100 gram daging ini, mengandung kurang dari:
Bagian daging sapi yang termasuk rendah lemak adalah has dalam (tenderloin), gandik (round), dan sandung lamur (brisket).
Agar lebih sehat dan lezat, kamu bisa menambahkan sayuran sebagai cara membuat burger yang menyehatkan.
1. Buat sendiri burger di rumah
Dengan memasak dan menyiapkan makanan sendiri, kita bisa menentukan porsi, bahan yang digunakan, serta cara memasak.
Kita bisa bisa mengurangi porsi daging giling dan menambahkan sedikit tepung roti. Cara ini akan membuat daging burger tetap padat, namun kandungan kalori dan lemaknya lebih sedikit.