Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 5 Desember 2019, 08:32 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Meski dinamakan tato permanen, namun sebenarnya tato yang terlanjur digambar di kulit kita sebenarnya bisa dihapuskan. Salah satu cara yang aman dan efektif adalah terapi sinar laser yang dikerjakan oleh dokter yang kompeten.

Ada banyak alasan mengapa orang yang sudah membuat tato permanen memutuskan untuk menghapusnya, mulai dari merasa tidak sesuai lagi dengan gaya hidupnya atau hasil tato yang tidak sesuai harapan.

Aktor dan rapper Boy William termasuk orang yang menyesal dengan tatonya. Pria yang membuat tato pertamanya di usia 16 tahun ini merasa tato yang dibuatnya itu gagal. Ia mencoba memperbaiki dengan menumpuk atau memodifikasi tato itu hingga tiga kali.

“Perbaikan ketiga dilakukan di Amerika Serikat, karena kalau di Indonesia takut gagal lagi. Tapi, tetap saja hasilnya kurang memuaskan,” ujarnya.

Walau banyak pria yang menyesal dengan tato pada tubuh mereka, ternyata hanya sedikit yang mau menghilangkan tato mereka.

Kebanyakan dari mereka tidak menghapus tato gagalnya karena berpikir proses penghapusan tato lebih menyakitkan, rumit atau bahkan terdengar mustahil.

Menurut dr.Teuku Adiftrian, Sp.BP atau lebih dikenal dengan dr.Tompi, sebenarnya proses menghilangkan tato tidak rumit. Ia mengatakan, saat ini sudah banyak mesin laser generasi baru yang efektif menyamarkan, bahkan menghilangkan tato.

“Saat ini di Men/O/Logy by ZAP sudah ada terapi laser yang efektif dengan angka keberhasilan sampai 90 persen. Selama 2019 saja kami sudah melakukan penghilangan tato sebanyak 91 kali,” katanya.

Baca juga: Chili Tatto, Studio Tato Bambu Khas Budaya Mentawai...

Ditambahkan oleh dr.Endi Novianto Sp,KK(K), perawatan laser untuk menghilangkan tato ini lebih aman dibanding metode lainnya.

“Rasa sakitnya juga bisa diminimalkan. Kurang lebih sama seperti saat pembuatan tato,” kata Endi.

Ia menjelaskan, proses menghilangkan tato dilakukan dengan laser yang menembak langsung tinta permanen ke lapisan dalam kulit. Tinta akan terpecah dan diserap sistem imun tubuh. Lalu ‘pecahan’ tinta itu dikeluarkan melalui cairan urine atau feses.

Proses tersebut membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit. Hilangnya tato bergantung pada ukuran tato, tingkat ketebalan, lamanya tato dan warna.

Tato dengan satu warna dan ukuran yang semakin kecil akan lebih mudah hilang. Sedangkan tato dengan kandungan warna yang lebih kompleks akan membutuhkan waktu lebih lama untuk hilang.

Proses menghapus tato tidak bisa hanya dilakukan satu sesi saja, dibutuhkan sekitar sepuluh sesi agar tato hilang secara maksimal, dengan jarak waktu tiap sesi sekitar sebulan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau