KOMPAS.com - Jika membuat tato biasanya menggunakan bantuan mesin, maka "Chili Tatto" menawarkan sensasi berbeda.
Studio tato yang didirikan pasangan Ain Hussin dan I Wayan Pita Suarsana ini menawarkan pembuatan tato dengan menggunakan bambu.
Saat ditemui Kompas.com pada pembukaan acara Kustomfest 2019, Sabtu (5/10/2019), Ain mengatakan tato bambu ini tidak memberikan efek sakit seperti tato mesin.
"Kalau tato dengan mesin itu ibaratnya kita pakai pisau dan kita potong. Kalau tato bambo, ibaratnya pakai jarum dan tidak sakit," ucap Ain.
Ain juga mengatakan, tato dengan menggunakan bambo lebih cepat proses penyembuhannya daripada tato mesin.
Baca juga: Yang Bisa Dilakukan Jika Hasil Tato Tak Sesuai Harapan
"Tato mesin butuh waktu satu bulan untuk penyembuhan dan tato bambu cuma butuh satu jam."
Dari segi warna, Ain mengatakan tato bambu lebih awet daripada tato mesin karena tidak ada kulit yang terkelupas.
"Cuma satu jam sudah tidak ada kulit yang terkelupas, scabbing dan sudah tidak ada apa-apa," ucapnya.
Setelah proses menato, kita bisa langsung berenang atau berjemur di bawah matahari tanpa khawatir warna tato memudar.
Tato bambu pun tidak memerlukan perawatan khusus.
Baca juga: Melihat Tato Mentawai yang Sarat Makna
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.