Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamil di Masa Pandemi, Tanyakan 5 Hal Berikut pada Dokter

Kompas.com, 7 April 2020, 09:40 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Popsugar

KOMPAS.com - Menjalani proses kehamilan di tengah pandemi Covid-19 merupakan sesuatu yang tidak pernah diantisipasi sebelumnya. Sebagian calon ibu mungkin juga mengalami stres karena kecemasan akan virus.

Kekhawatiran seperti itu adalah hal yang normal dan seharusnya bisa memotivasi kita untuk lebih hidup bersih dan sehat. Jika kamu bingung apa saja hal yang perlu dikonsultasikan pada dokter, simak hal-hal berikut:

1. Perubahan rencana kelahiran

Hal pertama yang kebanyakan calon orangtua khawatirkan adalah tentang kelahiran bayi.

Dr. Michael Cackovic spesialis kedokteran ibu dan janin di Pusat Medis Wexner University di Ohio State menyarankan ibu untuk bertanya pada dokter tentang apakah ada perubahan rencana kelahiran yang mungkin terdampak karena pandemi.

"Sebagai contoh, kami mencoba untuk mengurangi beberapa kunjungan awal yang tidak penting untuk mengurangi potensi paparan kepada pasien. Juga, pertimbangkan untuk menanyakan apakah ada perubahan atau protokol di rumah sakit yang akan mempengaruhi selama persalinan dan melahirkan," katanya kepada Popsugar.

Baca juga: Haruskah Menunda Kehamilan Selama Wabah Virus Corona?

Spesialis Obstetri & Ginekologi dari Orlando Health Physician Associates di Florida, Megan Gray, sepakat bahwa sejumlah rumah sakit mengubah prosedur pelayanannya saat ini. Sehingga, para ibu hamil perlu lebih fleksibel.

Usahakan menelepon terlebih dahulu sebelum mengunjungi dokter.

"Kita harus memahami bahwa ini adalah virus baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya hingga sekarang. Data terbatas dan rekomendasi dapat berubah dengan cepat ketika kami memperoleh informasi lebih lanjut tentang virus ini. Namun, para ibu tidak perlu ragu untuk berkonsultasi dengan dokter," katanya.

Baca juga: 5 Kelemahan Virus Corona yang Bisa Dimanfaatkan untuk Cegah Penularan

2. Tetap berada di rumah

Bidan perawat tersertifikasi dari the Ohio State University Wexner Medical Center, Emily Neiman, mendorong para wanita untuk menggunakan penilaian terbaik mereka ketika harus tetap berada di rumah.

Melakukan pembatasan jarak dengan berada di rumah saja bertujuan untuk membatasi paparan bagi semua orang.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Ini termasuk mengurangi kunjungan ke rumah sakit jika tidak ada sesuatu yang terlalu penting. Kondisi medis yang perlu penanganan segera misalnya mengalami sakit parah, merasa bayi tidak bergerak atau khawatir pendarahan.

"Jadi, jika wanita dapat tetap di rumah sampai berada dalam persalinan aktif, kemungkinan akan mengurangi potensi paparan," kata Neiman.

3. Barang yang harus dibawa saat persalinan

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau