Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengatur Jadwal Kegiatan Anak Selama di Rumah Saja

Kompas.com - 24/04/2020, 10:26 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Anak-anak usia prasekolah membutuhkan struktur dalam kegiatannya sehari-hari. Di masa belajar dari rumah seperti sekarang, mungkin mereka akan bingung dengan perubahan rutinitasnya.

Peran orangtua sangat penting agar anak tidak mudah merasa bosan dan bingung harus melakukan kegiatan apa selama di rumah. Misalnya saja dengan membuat jadwal kegiatan.

Psikolog Irma Gustiana M.Psi menekankan pentingnya membuat jadwal keluarga yang teratur.

“Ini akan sangat membantu orang tua, khususnya ibu, untuk menyusun prioritas dan pembagian waktu yang tepat. Ibu pun jadi punya waktu untuk me time di sela-sela waktu bekerja dan menyelesaikan segala urusan rumah tangga,” kata Irma.

Nucha Bachri dan anak-anaknya.Instagram/Nucha Bachri Nucha Bachri dan anak-anaknya.
Irma membuat 3 tips sederhana yang bisa diikuti:

1. Buat jadwal kegiatan sehari-hari, tinjau ulang setiap satu minggu sekali.

2. Komunikasikan dengan pasangan terkait dengan jadwal dan pembagian tugas serta tanggung jawab bersama.

3. Ajak anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan domestik di rumah. Ia menekankan, hindari menuntut dan berharap terlalu berlebihan pada anak dan pasangan.

“Karena ketika realitasnya tidak terpenuhi, bisa menjadi masalah baru bagi ibu. Misalnya, muncul rasa cemas, panik serta rasa tidak berdaya. Akibatnya ibu bisa marah-marah, dan muncul masalah fisik,” papar Irma.

Baca juga: Menjaga Anak Tetap Gembira di Rumah Selama Pandemi

Berbagi tugas

Berbagi tugas dengan pasangan juga dilakukan oleh influencer Nucha Bachri yang memiliki dua anak balita.

“Aku dan suami sama-sama mengasuh anak. Aku jadi ‘bumper’ ketika anak-anak mau mengganggu jam kerja bapak mereka, dan sebaliknya,” ujarnya.

Ketika Nucha butuh waktu untuk fokus kerja, maka suaminya akan menemani anak-anak.

Bagaimanapun, kadang perselisihan waktu kerja antata Nucha dan suami tak terelakkan. “Konsekuensinya, salah satu dari kami harus kerja sambil digelendoti anak-anak,” ucap Nucha.

Menurut Irma, sebenarnya banyak nilai positif yang dapat dipetik dari WFH. “Utamanya, WFH memungkinkan kita tetap terhubung secara fisik dan psikologis dengan anak dan pasangan,” ujarnya.

Baca juga: WFH Bikin Tubuh Gampang Lelah, Apa Sebabnya?

Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan pun lebih fleksibel, bisa diatur dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan kita saat itu. Selain itu, pengeluaran pun menjadi lebih hemat karena tidak ada biaya akomodasi dan transportasi untuk ke kantor dan sekolah.

Yang tak kalah penting, kita sebagai orang tua bisa menjadi role model bagi anak-anak.

“Sehingga anak-anak bisa paham apa saja yang dilakukan orang tuanya, terkait pekerjaan atau profesinya,” tutur psikolog anak dan keluarga ini.

Irma menambahkan, sangat penting melibatkan anak dalam kegiatan domestik. Misalnya memasak, membersihkan rumah, atau mencuci pakaian.

“Anak-anak biasanya sangat senang jika dilibatkan, sekaligus akan membuat mereka menjadi lebih terampil,” ungkap Irma.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com