Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Penyakit Gondok dan Gondongan Pada Anak

Kompas.com, 19 Mei 2020, 17:13 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Memang tidak ada orangtua yang mau anaknya sakit, tapi dengan mengetahui perbedaan antara keduanya Anda bisa segera memberikan langkah pertolongan pertama yang tepat.

Supaya tidak tertukar lagi, simak dulu perbedaan antara gondok dan gondongan berikut ini.

Gondok dan gondongan adalah dua kondisi kesehatan dengan penyebab yang berbeda. Menurut American Thyroid Association, gondok adalah pembengkakan kelenjar tiroid secara abnormal terlepas dari jumlah hormon yang dihasilkannya.

Gondok bisa disebabkan oleh defisiensi iodin, penyakit Hashimoto, penyakit Graves, cedera atau infeksi pada tiroid, ataupun tumor.

Berbeda dengan gondok, gondongan atau parotitis adalah peradangan pada kedua kelenjar parotid yang terletak di bagian depan telinga. Penyebabnya adalah paramyxovirus yang mudah menyebar melalui paparan air liur yang sudah terkontaminasi.

Perbedaan gondok dan gondongan yang selanjutnya bisa dikenali dari gejalanya, dimana pembesaran kelenjar akibat gondok umumnya muncul di area leher bagian depan bawah.

Baca juga: Terkena Gondongan, Pemain Brasil Dicoret dari Copa America

Gondok biasanya disertai dengan gejala lain seperti tubuh lemas, kulit kering dan gatal, jadi sensitif terhadap dingin, berat badan naik atau tubuh terlihat membesar, sembelit, atau sulit konsentrasi.

Sedangkan menurut ensiklopedia kesehatan University of Rochester Medical Center, anak yang menderita gondongan terkadang hanya menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali.

Membedakan gejalanya

Beberapa gejala gondongan yang paling umum di antaranya adalah pembengkakan kelenjar liur di bawah rahang yang terasa sakit, sulit berbicara dan mengunyah, sakit telinga, dan demam. Penyakit ini juga menyebabkan sakit kepala, tidak nafsu makan, nyeri otot, dan tubuh terasa lelah.

Seperti dikutip dari kidshealth.org, pengobatan gondok tergantung dengan hasil tes yang sudah dilakukan, dan tidak harus selalu diobati. Namun, prosedur operasi bisa dilakukan untuk gondok yang terus membesar dan terasa tidak nyaman.

Di sisi lain, gondongan pada anak tidak harus selalu diobati secara khusus. Namun, Anda bisa meredakan gejala yang dirasakan Si Kecil dengan minum obat penurun panas, cukup minum dan istirahat, hindari makanan asin dan keras, serta mengompres area yang bengkak.

Setelah tahu perbedaan gondok dan gondongan, semoga orangtua selalu jeli memperhatikan kondisi Si Kecil.

Artikel ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Orami.co.id

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau