Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Menarik Sepeda, Alat Transportasi yang Kini Jadi Prestise

Kompas.com, 10 Maret 2021, 14:58 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sepeda di masa lalu lebih banyak digunakan sebagai transportasi utama bagi manusia. Namun kini kendaraan ini sudah menjadi sarana olahraga dan gaya hidup masyarakat modern.

Sepeda menjadi salah satu penemuan manusia yang paling bermanfaat. Keberadannya begitu berpengaruh pada peradaban manusia sehingga naik sepeda sudah menjadi salah satu skill utama yang perlu dikuasai. 

Fungsi dan desainnya juga terus berkembang seiring zaman. Kendaraan roda dua ini awalnya hanya sekedar menjadi alternatif transportasi yang lebih efisien.

Namun sekarang sepeda juga menjadi penanda status seseorang di lingkungan sosialnya. Jika dulu sepeda dianggap alternatif kendaraan yang murah meriah. Maka sekarang tidak lagi.

Lihat saja, sepeda merk tertentu bisa dibandrol dengan harga ratusan juta rupiah. Padahal bagi kalangan umum mungkin desain dan bentuknya hanya begitu-begitu saja.

Harganya yang kini selangit bukan hanya fakta menarik yang terjadi soal sepeda. Ada banyak fakta menarik dalam perkembangan sepeda selama ini.

Baca juga: Ini Sepeda Raksasa yang Dibuat Khusus Untuk Shaquille ONeal

Ilustrasi sepedaRyan McVay Ilustrasi sepeda
Berikut adalah 7 hal soal sepeda yang belum banyak diketahui orang:

  • Lomba sepeda sudah berusia lebih dari 150 tahun

Balap sepeda pertama kali diselenggarakan pada 31 Mei 1868 di Paris. Perlombaan ini memiliki rute sejauh 1.312 yard atau setara dengan 1,2 kilometer.

Lomba yang dimulai dari gerbang sampai air mancur taman Saint-Cloud ini dimenangkan oleh pria berusia 18 tahun bernama James Moores. Ia merupakan ekspatriat Inggris yang lahir di Paris.

  • Disesuaikan dengan kondisi sosial budaya

Sepeda mulai berkembang dan digunakan oleh wanita di Eropa ketika Era Victoria. Saat itu semua wanita mengenakan gaun sebagai pakaian sehari-hari.

Karena itu kendaraan ini dirancang tidak memiliki crossbar agar kaki wanita tidak terlihat saat mengayuh sepeda. Palang sepeda itu dianggap akan membuat kaki wanita terlihat yang merupakan hal tidak pantas kala itu.

Desain ini sampai sekarang masih terus dipertahankan meski tren sudah berubah.

  • Sepeda tercepat bisa mengalahkan sport car

Denise Mueller-Korenek memecahkan rekor sebagai manusia tercepat yang mengendarai sepeda di lapangan terbuka pada 2018 lalu. Wanita berusia 45 tahun ini menumbangkan rekor yang sudah bertahan sejak tahun 1995.

Ia berhasil mengayuh sepeda hingga kecepatan 183,9 mph atau setara dengan 295 kilometer per jam. Angka ini faktanya hanya bisa dicapai oleh mobil dengan status supercar di industri otomotif.

  • Empat sepeda diproduksi setiap detiknya

Kebutuhan sepeda di dunia sangat tinggi sehingga setiap hari ada 364.000 unit yang diproduksi. Jumlah ini sebanding dengan produksi empat buah sepeda setiap detik.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau