Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Ketahuan Sexting? Jangan Panik, Begini Cara Menanganinya

Kompas.com - 25/03/2021, 08:15 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang tua kebingungan ketika mendapati anaknya melakukan sexting atau melakukan percakapan seks lewat aplikasi berkirim pesan. Respon yang tepat harus diberikan agar anaknya menyadari konsekuensi perbuatannya itu tanpa menarik diri dari orang tuanya.

Memberikan gadget ke anak berarti memberikan kebebasan yang begitu luas sekaligus memperluas jangkauan sosial mereka. Salah satu hal yang paling ditakuti ialah kemungkin anak melakukan sex chat dengan orang asing secara online.

Di era teknologi ini, sexting di kalangan remaja ternyata menjadi hal yang jamak.

Riset yang dilansir dari The Washinton Post menyebutkan jika 14,8 persen anak berusia 12 sampai 17 tahun pernah mengirim sex chat. Sebaliknya, 24,8 persen anak usia tersebut juga pernah menerima pesan serupa.

Bukan hanya kepada sesamanya namun kepada orang dewasa tak dikenal, yang mungkin saja adalah predator anak.

Baca juga: Mencegah Budaya Sexting Di Kalangan Remaja

 

Pertukaran pesan yang dilakukan juga beragam mulai dari bertukar pesan nakal sampai mengirimkan foto bugil.

Rasa penasaran

Anak kerap kali tidak menyadari betapa serius risiko perbuatan yang mereka lakukan ini. Kebanyakan melakukannya karena penasaran atau eksplorasi seksual sebagai hal yang baru bagi mereka.

Beberapa juga melakukannya karena terpaksa atau dilakukan demi pergaulan. Padahal jelas perbuatan ini ilegal dilakukan karena bisa dianggap sebagai tindakan pornografi.

Selain itu, ada banyak konsekuensi lainnya yang mungkin mereka hadapi di masa depan. Misalnya saja foto yang mereka kirimkan melalui pesan online itu bisa menyebar tanpa terkontrol.

Baca juga: Diteror dengan Konten Pornografi, Korban Mengaku Rumah Tangganya Hancur

Kita jelas tidak mampu membatasi siapa saja yang bisa mengakses foto tersebut. Anak bisa saja menerima bullying atau ancaman karena foto yang mereka kirimkan.

Beberapa kasus menunjukkan jika foto bugil kerap dijadikan ancaman agar anak mau melakukan berbagai hal yang lebih buruk lagi. Penyebaran foto secara luas juga dapat berdampak pada reputasi anak dan menjadikan mereka menjadi sasaran bullying.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com