Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Banyak Orang Selingkuh dengan Rekan Kerja?

Kompas.com - 23/07/2021, 19:35 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Metro

KOMPAS.com - Beberapa hari ini viral di media sosial kasus perselingkuhan yang diduga dilakukan oleh seorang pramugara dengan rekan satu profesinya.

Seseorang yang dikabarkan istri dari pramugara tersebut kemudian merekam video ketika sedang memergoki suaminya bersama wanita lain di sebuah rumah.

Kasus selingkuh yang dilakukan dengan teman sekantor rasanya sudah cukup sering kita dengar.

Ternyata, jenis perselingkuhan di tempat kerja memang umum terjadi.

Melansir Metro, data menunjukkan bahwa 65 persen pekerja memiliki relasi dengan seseorang di tempat kerjanya dan hanya 19 persen pekerja yang mengakui selingkuh dengan rekan kerjanya.

Sementara 44 persen mengatakan mereka tahu beberapa rekan kerja yang berselingkuh saat kerja atau ketika menjalani perjalanan bisnis.

Menurut psikoterapis, pakar hubungan, dan penulis buku the Relationship Paradigm, Neil Wilkie, apa yang kita ketahui mungkin hanya puncak dari gunung es.

"Selingkuh tidak hanya masalah fisik, tetapi juga emosional, di mana dua individu berbagi informasi pribadi, termasuk pesan dan percakapan yang tidak sepantasnya," ujarnya.

Baca juga: 4 Cara Memata-matai Kekasih yang Dicurigai Selingkuh

Sementara itu, pakar hubungan dan seks dari situs yang membahas tentang perselingkuhan, IllicitEncounters, Jessica Leoni, mendukung gagasan tersebut.

Menurutnya, seseorang cenderung menghabiskan sejumlah waktu tertentu dengan rekan kerja. Itulah mengapa, perselingkuhan tak terhindarkan bagi sebagian orang.

Apalagi, sejumlah orang menganggap kerja sebagai tempat kabur dari permasalahan di rumah. Membuka percakapan tentang masalah rumah tangga dengan rekan kerja dapat memantik ikatan spesial tersebut.

"Perselingkuhan di tempat kerja bisa dimulai dengan godaan polos, seperti ketika membuat kopi bersama, menjadi sesuatu yang lebih besar," kata dia.

Sementara itu, pelatih kencan Hayley Quinn mengatakan, rasa familiar dapat membangun sebuah ketertarikan, apakah itu berupa relasi emosional maupun fisik. Jika tidak, situasi tersebut sangat menggoda untuk dicoba.

"Alih-alih mencoba menyelesaikan masalah dalam hubungan, sebagian orang mungkin memilih untuk memenuhi kebutuhannya di luar hubungan."

"Mereka mungkin akan memulainya dari orang-orang yang berinteraksi sehari-hari, seperti rekan kerja," tuturnya.

Halaman:
Sumber Metro
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com